Daerah

Pilbup Bondowoso : Dhafir-Bambang Serius atau Hanya Kamuflase?

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Walaupun sudah memberikan kesempatan kepada kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lain untuk maju sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) dalam ajang Pemilihan Bupati (Pilbup) Bondowoso, namun Ahmad Dhafir tetap eksis menjadi topik perbincangan warga Bondowoso.

Terlebih dalam berbagai kesempatan, Dhafir tampak selalu foto berdua dengan Penjabat (Pj) Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto.

Kemesraan tokoh politik dengan tokoh birokrasi ini kerap menjadi pertanyaan, apakah serius atau hanya sekedar kamuflase?.

Foto berdua tersebut bukan hanya pada saat Bambang bertandang ke Gedung DPRD dalam rapat paripurna, tapi juga pada saat Musrenbang di Pendopo 25 Maret 2024. Bahkan pada saat buka bersama dengan Kades dan Forkopimda, keduanya juga tampak memamerkan kekompakannya.

Pantauan BeritaNasional.ID, ketika buka bersama dengan seluruh Kades, mereka mendorong keduanya untuk maju dalam Pibup November mendatang. Para Kades memberi julukan kepada keduanya dengan sebutan Damba (Dhafir Bersama Bambang).

Saat dikonfirmasi, Dhafir mengatakan dengan perolehan 16 kursi dalam Pileg kemarin, sebenarnya PKB sudah bisa maju dalam kontestasi Pilbup tanpa berkoslisi dengan Parpol lain. Namun jika ada Parpol yang mau bergabung, tidak akan ditolaknya.

“Saya siap maju menjadi Bacabup jika kader PKB yang lain tidak bersedia maju dalam Pilbup mendatang. Saya akan memposisikan diri sebagai akar jika rotan tidak ada,” ujarnya.

Ia melanjutkan, sesuai tahapan di PKB, pihaknya sudah mengajukan kandidat yang diusulkan menjadi Bacabup. Dan tentunya, usulan nama-nama tersebut sudah mendapat persetujuan para tokoh NU dan para masyayikh.

Alumni PP Sidogiri Pasuruan ini mengaku sudah mengenal Bambang sejak tahun 2000. Namun ketika dikonfirmasi apakah kemesraannya dengan Bambang sebagai isaroh akan untuk maju bersama dalam Pilbup. Dhafir terlihat enggan memberikan komentar lebih jauh. Dirinya hanya berkata secara politisi, selama itu keinginan masyarakat.

Pernyataan Dhafir tersebut kemudian dimaknai oleh sebagian masyarakat yang menilai bahwa kekompakan yang kerap terekspos baru-baru ini hanya sebagai bentuk komunikasi antara eksekutif dan legislatif, bukan dalam tataran dua tokoh yang akan maju dalam kontestasi Pilbup yang akan datang.

(Syamsul Arifin/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button