Daerah

Polda Metro Jaya Meringkus Tujuh Komplotan Pencurian Dua Pelaku Tewas

BeritaNasional.ID Jakarta – Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap tujuh tersangka pelaku pencurian, yang telah melakukan aksinya lebih kurang 30 kali di wilayah Depok, Tangerang dan Jakarta Pusat. Dua tersangka meninggal dunia.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Reden Prabowo Argo Yuwono, saat beraksi komplotan tersangka selalu membawa senjata api rakitan dan senjata tajam dalam melakukan aksinya dan tidak segan-segan melukai korbannya.

“Dua tersangka tewas ditembak RS dan RD, karena melawan petugas saat ditangkap,” ujar Argo di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (18/5/2018).

Selanjutnya, Argo menjelaskan peran para tersangka. RS yang meninggal dunia berperan sebagai kapten, pemilik senjata api rakitan dan eksekutor yang masuk kedalam rumah korban. RD alias EDO berperan sebagai pemilik sajam berupa badik dan eksekutor yang masuk kedalam rumah korban.

ST alias WITO berperan sebagai pemilik senjata air soft gun, pemilik sajam berupa golok, standby didepan rumah korban untuk memantau situasi dari luar. SM bin Paiman berperan sebagai orang yang masuk kedalam rumah korban untuk mengambil barang-barang milik korban, dan memetik motor yang ada dirumah korban.

RS alias RIAN berperan sebagai orang yang masuk kedalam rumah korban untuk mengambil barang-barang milik korban dan memetik motor yang berhasil diambil dari dalam rumah. AS alias ADIT berperan standby di motor, dan memantau situasi dari luar rumah korban.

“EG alias EKA berperan sebagai penampung atau penadah hasil kejahatan,” imbuh Argo.

Modus operandi, sebelum beraksi pelaku memilih sasaran target dengan cara keliling di sebuah perumahan atau perkampungan. Ketika beraksi para pelaku bermain dengan cara membagi sesuai peran masuk kerumah korban.

“Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, para pelaku langsung menggasak barang-barang yang ada di dalam rumah korban sekaligus mencuri sepeda motor yang terparkir dirumah korban dengan cara merusak kunci motor tersebut menggunakan kunci letter T,” ujar Argo.

Barang bukti yang disita, satu pucuk senjata api jenis revolver, satu pucuk air soft gun, lima butir peluru, satu buah kunci 8 mm, empat buah mata kunci letter T, dua buah kunci L yang sudah dimodifikasi, satu buah gerinda, empat buah obeng, dua buah tang, satu buah kunci pas, empat pasang plat TNKB, 14 buah HP, satu buah kapak palu, satu buah pisau, dua buah parang, tujuh buah STNK, tujuh unit sepeda motor .

Tersangka dipersangkakan pasal 363 KUHP dan diancam dengan hukuman penjara paling lama 7 tahun.Tersangka akan dijerat pasal 363 KUHP dan diancam dengan hukuman penjara paling lama 7 tahun. (dki1/bn.id)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button