Hukum & Kriminal

Polda NTT Usut Dugaan Langgar Prokes Yang Dihadiri Gubernur Bersama Sejumlah Kepala Daerah Di Semau, 

BeritaNasional.ID-Kupang,- Aparat dari Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang mendalami dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam kerumunan yang terjadi saat acara pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) NTT.

Pengukuhan TPAKD tersebut berlangsung Jumat (27/8) di Pantai Wisata Otan, Desa Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. Acaranya dihadiri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi serta hampir seluruh Bupati dan Wali Kota se-NTT.

“Masih kita dalami dan pelajari video dan foto yang viral tersebut,” kata Kepala Bidang Humas Polda NTT, Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto saat dikonfirmasi media ini, Minggu (29/8).

Rishian menambahkan polisi juga akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait untuk memperoleh informasi dan data yang akurat. Namun ia enggan menyebutkan pihak mana saja diajak berkoordinasi dan komunikasi oleh Polda NTT untuk memperoleh data dan informasi.

“Ini kan masih pengumpulan data terkait viralnya video (kerumunan) tersebut,” dalihnya.

Sebelumnya diberitakan media ini, Sejumlah video dan foto beredar viral di media sosial merekam acara pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang dihadiri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskoday, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan para Bupati dan Wali kota se-NTT.

Dalam berbagai video yang beredar di media sosial, acara tersebut dihadiri juga ratusan orang termasuk para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga menimbulkan kerumunan.

Terekam dalam video dan foto yang beredar, orang-orang yang hadir di sana tak semua mengenakan masker. Diduga terjadi pelanggaran protokol kesehatan.

Acara tersebut juga menampilkan  pentas musik yang para pemain musik dan penyanyi tidak menggunakan masker. Pentas musik ini memicu kerumunan.
Kerumunan tersebut terjadi saat daerah-daerah di NTT masih menerapkan PPKM Level III dan IV. Belum ada penjelasan resmi dari Pemerintah Provinsi NTT terkait video dan foto tersebut. (*)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button