DaerahRagamSumateraSUMUT

Produksi Padi di Langkat Menurun, Ini Penjelasan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

BeritaNasional.ID, Langkat – Kabupaten Langkat, merupakan salah satu daerah yang ada di Sumatera Utara. Kabupaten memiliki potensi alam yang kaya, diantaranya potensi pertanian. Beberapa komuditi hasil pertanian unggulan itupun, diketahui sebagai daerahnya penompang swasembada pangan bagi Provinsi Sumatera Utara. Seperti tanaman Padi. Begitu juga dengan Jagung, Kedelai dan lainnya.

Selain potensi alamnya yang kaya, juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pimpinan di dinas tersebut. Serta tidak meninggalkan kekompakan diantara bawahan dan atasan untuk memajukan pertanian, khusus pertanian pangan, agar lumbung pangannya Sumut, yakni Kabupaten Langkat, tetap bisa mempertahankan produksi padi.

Informasi yang dirangkum beritanasional.id, terdapat kabar bahwa 3 komuditi di pertanian itu mengalami penurunan luas tanam hingga produksi.

Berdasarkan data yang ada, menyebutkan, tanaman padi sawah dan padi ladang mengalami penurunan produksi. Misalnya pada tahun 2020 lalu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat mencatat, bahw ada 67.491 ha luas tanaman padi, namun di tahun 2021 luas tanam tersebut turun menjadi 56.644 ha.

Dari luas tanam ditahun 2020 itu, terdapat luas panen padi sebanyak 71.559 ha. Namun ditahun 2021 turun menjadi 63.158 ha, dari luas tanam seluas 56.644 ha.

Sehingga diketahui, dari produksi padi ditahun 2020 sebanyak 445.375 ton setahun. Namun ditahun 2021, produksi Padi itu turun atau anjlok menjadi 376.760 ton di tahun tersebut.

Begitu juga dengan tanaman Jagung. Pada tahun 2020 tercatat ada 12.851 ha luas tanam jagung. Namun di tahun 2021, luas tanaman tersebut turun menjadi 124 ha.

Dari luas tanah jagung di tahun 2020 seluas 12.851 ha, didapat produksi jagung sebanyak 123.740 ton di tahun tersebut. Namun di tahun 2021, dari luas tanam jagung yang turun yakni seluas 10.222 ha, didapat produksi jagung sebanyak 72.913 ton di tahun itu.

Penurunan luas tanam dan produksi juga terjadi pada komuditi tanaman kedelai. Di tahun 2020, tercatat ada 314 ha luas tanam kedelai, dan didapat lus panennya seluas 314 ha, dan mendapat produksi jagung di tahun itu sebanyak 364 ton. Namun di tahun 2021, luas tanam jagung turun menjadi 124 ha, dan mendapat luas panen seluas 76 ha, dan mendapat produksi jagung bersih sebanyak 92 tin setahun.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat, Henri Tatigan, melalui Sekretaris Pertanian, Raslina, S. Sos,pada Kamis (7/7/2022) mengatakan, penurunan luas tanam dan produksi pada komuditi padi terjadi akibat beberapa faktor, diantaranya alih fungsi lahan. Perobahan iklim. Situasi iklim juga daat menurunkan Indeks Pertanaman (IP) pada padi, sehingga luas tanam dan produksi padi pun menurun.

Misalnya ada daerah areal pertanian yang biasa menanam padi setahun bisa 3 dalam, namun di tahun itu hanya bisa didapat 2 kali penanaman padi dalam setahun. Turunnya luas tanam, juga diakibatkan petani kesulitan mendapatkan pupuk yang di inginkan, sebutnya.

Untuk penurunan luas tanam jagung, juga bisa disebabkan berkurangnya bantuan untuk tanaman jagung ke para petani.

“Pada umumnya peningkatan luas tanam jagung meningkat, apa bila pemerintah memberikan bantuan kepada petani,” Sebutnya.

Begitu juga dengan tanaman kedelai. Pada komuditi tanaman ini, penurunan luas tanam kedelai bisa disebabkan faktor harga yang tidak stabil. Bisa juga disebabkan, minat petani kurang untuk menanam kedelai, ucap Raslina. (Reza)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button