Daerah

Retribusi Parkir di Jember Hanya Capai 1,2 Persen, Ini Alasannya

BeritaNasional.ID, JEMBER JATIM – Retribusi parkir di Kabupaten Jember Jawa Timur hingga saat ini tenyata masih sangat rendah. Yaitu hanya mencapai 1, 2 persen atau sekitar Rp1,5 Miliar dari target Rp19 Miliar. Padahal kurang dari 4 bulan lagi tahun 2024 akan segera berakhir.

“Untuk parkir sangat rendah sekali, penerimaan kita baru 1,2 persen dari target yang ada,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember Agus Wijaya kepada sejumlah awak media usai melaksanakan upacara  Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) di halaman Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Selasa (17/9/2024).

Menurutnya, tahun 2023 ketika Pemkab Jember masih memberlakukan sistem parkir berlangganan, bagian parkir ditarget mendapat fulus sebesar Rp12 Miliar.

“Dari angka itu bisa terealisasi Rp10 Miliar,” jelasnya.

Namun Pemkab Jember ingin mendapatkan PAD lebih besar lagi dari sektor parkir, sehingga parkir diubah dengan sistem pungutan oleh juru parkir, bahkan nominalnya dinaikkan 100 persen dari harga yang biasa diberlakukan sebelum sistem parkir berlangganan. Harga parkir motor yang asalnya Rp1.000 dinaikkan menjadi Rp2.000. Harga parkir mobil yang asalnya Rp2.000 menjadi Rp4.000.

Sehingga dengan kembali ke sistem penarikan manual oleh juru parkir dan ditambah dengan melipatgandakan ongkos parkir, Pemkab Jember dengan yakin mematok target Rp19 Miliar.

Namun usaha Pemkab Jember untuk menaikkan PAD setinggi mungkin lewat sektor parkir, boleh jadi akan  gagal total. Pasalnya, hingga waktu tersisa tahun 2024 cuma 4 bulan, perolehan dana parkir hanya mencapai Rp1,5 Miliar.

Agus mengatakan bahwa rendahnya penerimaan retribusi parkir ini lantaran masih masa transisi: dari sistem berlangganan tahun 2023 ke sistem penarikan oleh juru parkir tahun 2024.

“Artinya (sekarang) kita mengandalkan juru parkir, jika tidak menarik  berarti ada kebocoran, artinya tidak ada penerimaan,” jelasnya.

Oleh karena itu, salah satu solusi untuk meningkatkan pendapatan retribusi parkir adalah pembayaran melalui qris supaya tidak terjadi kebocoran.

“Kita juga merangkul juru parkir yang dikatakan liar untuk ikut membantu penerimaan parkir,” pungkasnya (AAR/Bernas).

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button