BondowosoDaerahJawa TimurMenuju Pemilu 2024

Sekda Bondowoso Tereliminasi Dari Daftar Usulan Pj Bupati

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Perebutan kekuasaan di Bondowoso cukup panas. Dua kubu bersitegang memperjuangkan jagonya masing-masing.

Dua kubu tersebut adalah FPKB – Demokrat, FPDIP, dan F Amanat Golkar. Sedangkan rivalnya, F-PPP dan FPKS. Sementara F Gerindra memilih diam dan akan ikuti keputusan.

Dalam Rapat Paripurna Pengumuman Usulan Calon Penjabat (Pj) Bupati Bondowoso, 21/5 2023, diwarnai walk out oleh dua Fraksi, F-PPP dan FPKS.

Empat kandidat tersebut adalah, Dr. Ir. Rahman Hidayat, M.Eng, Eng, IPM, Asisten Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Perkotaan dan Sumber Daya Alam Kemenko Marves RI yang didukung FPKB-Demokrat 16 orang, FPDIP 7 anggota, dan F Amanat Golkar 7, total 30 anggota DPRD.

Kemudian Moh. Ali Kuncoro, S. STP, MSi, Kadis Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur juga mendapat dukungan dari FPKB-Demokrat, qFPDIP, dan F Amanat Golkar

Dan Dr. Andromeda Qomariah, MM, Kadis Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Jawa Timur mendulang 30 suara dari 3 Fraksi DPRD Kabupaten Bondowoso.

Sedangkan Drs. Bambang Soekwanto, MM, Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso hanya memperoleh suara 11 yang berasal dari F-PPP 6 orang dan FPKS 5 anggota.

Kemudian pimpinan sidang mengumumkan 3 nama yang didukung oleh mayoritas anggota DPRD. Karena jagonya tereliminasi, F-PPP dan FPKS walk out.

Dhafir, sapaannya mengatakan, pengusulan Bakal Calon Pj Bupati Bondowoso sudah sesuai dengan Tata Tertib. Yaitu diawali dengan Rapat Koordinasi Pimpinan DPRD dan seluruh Ketua Fraksi.

“Apakah saya salah mengumumkan hasil dukungan Fraksi-fraksi terhadap Bakal Calon Pj Bupati. Tidak ada aturan yang dilanggar dalam proses ini,” tanya Ketua DPC PKB Bondowoso ini.

Dikonfirmasi terpisah, Drs. Budi Hartono, anggota FPKS mengatakan, dalam proses penentuan usulan Pj Bupati, Anggota DPRD Bondowoso banyak yang sakti. Dari 45 anggota bisa berubah menjadi 101 orang. Bukti bahwa mekanismenya tidak beres dan tidak becus. Amat sangat memalukan. Ini bisa merusak citra dan kredibilitas DPRD termasuk bisa mendegradasi reputasi Ketua DPRD.

“Mau ditanya pada para ahli yang manapun, saya yakin tidak akan ada yang membenarkan, kecuali ahli tukang sulap,” sindir Budi, sapaannya, Sabtu, 22/7 2023.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button