DaerahRagamSumateraSUMUT

Sungai Sei Batang Serangan Berlumpur, 1.250 KK di Tanjung Pura Butuh Air Bersih

BeritaNasional.ID, Langkat – Sudah hampir sebulan, terhitung tercemarnya air Sungai Sei Batang Serangan di Langkat, yang berdampak pada bermatinya ikan, dan tercemarnya air sungai, sehingga tidak dapat dimanfaatkan masyarakat lagi untuk kebutuban mereka, terkhusus bagi warga di Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumut.

Informasi dirangkum beritanasional.id, Selasa (27/4/2021) menyebutkan, bagi kalangan masyarakat yang tinggal berdekatan dengan Sungai Sei Batang Serangan sangat mengeluhkan tercemarnya air sungai. Apa tidaknya, masyarakat yang biasanya menggunakan air sungai itu sebagai kebutuhan sehari-hari mereka, ternyata kini tidak dapat lagi dinikmati masyarakat, terhitung sejak satu bulan belakangan ini.

Para warga ini mau tidak mau dan terpaksa, harus mencari sumber air lainya yang tidak tercemar di desa mereka. Seperti mengambil air sumber air dari sumur bor, meskipun mereka harus melakukan pelangsiran air dari titik air, ketempat mereka tinggal.

Bahkan sebagian warga dipemukiman itu harus mengedluarkan uang, membeli air untuk kebutuhan hidup warga. Misalnya membeli air galonan dari depot air, yang diperentukkan sebagai air minum mereka.

Namun untuk mencuci, warga ini harus melakukan pelangsiran atau pengambilan air dari suber air lainnya, selain dari Sungai Sei Batang Serangan di Tanjung Pura. Kini mereka sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan mereka sehari-hari.

Kepala Desa Pematang Cengal Arusman mengatakan, semenjak air sungai tercemar, 1.000 Kepala Keluarga (KK) di desanya mengalami krisis air bersih. “Mereka terpaksa mencari sumber air bersih. Bahkan diantara warga kita terpaksa harus mengeluarkan uang untuk membeli air bersih,” ungkap Arusman.

“Ada seribuan warga kita yang membutuhkan air bersih, seperti untuk mandi, mencuci hinga untuk dikonsumsi sebagai air minum,” sebut Arusman, yang berharap kepada Pemkab Langkat melalui pihak PDAM Tirta Wampu, untuk memberikan bantuan air bersih bagi warganya.

Hal serupa juga dikatakan Sekretaris Desa Pematang Cengal Barat, Darmawan. Menurutnya mengatakan, untuk didesanya, warga yang sering menggunakan air Sungai Sei Batang Serangan diperkirakan berjumlah 250 KK.

“Ada 250 KK warga di desa kami kerap mempergunakan air Sungai Sei Batang Serangan. Namun saat ini sebagian besar warga sudah menggunakan air galonan untuk kebutuhan minum dan memasak, terkecuali untuk mandi, mereka harus mengambil air bersih dari sumber air sumur bor, meskipun harus melangsir air ketempat tinggal mereka masing-masing.

Sebelumnya diketahui, awal mula tercemar air Sungai Sei Batang Serangan itu terjadi dalam satu bulan lalu, yang memyebabkan ikan bermabukan dan bermatian.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat, Drs. Iskandar Zulkarnain Tarigan M.Si, melalui Kabid Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Hidup, Hemat Simbolon, kemarin, terkait bermatian ikan di Sungai Sei Batang Serangan mengatakan, pihaknya sudah mengabil sampel air sungai yang tercemar untuk diperiksa ke LAB Sucofindo di Medan, kemarin.

Dari hasil analisis Hidrogen Sulfida (H2S) kadar air sungai itu mengandung belerang yang tinggi. Kadar air sungai Sei Batang Serangan tercemar belerang.

Cemaran kandungan mencapai 0,07 mg/L (Mili Gram per Liter) belerang. Seharusnya, kenormalan kandungan air itu berkadar 0,002 mg/L belerang.

Kalau soal pH air Sungai Sei Batang Serangan yang diperiksa kemarin masih biasa, yakni 7,29 mg/L. Kalau pH air yang tidak normal yaitu kadar pH air dari 8 mg/L hingga 9 mg/L. Kalau pH air itu tinggi bisa-bisa ikan di sungai bermatian, sebut Hemat Simbolon.(Reza)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button