ACEH

Tak Sediakan Jalur Alternatif, Pembangunan Jembatan Pintu Tol Jantho Terkesan Mengundang Maut

Beritanasional.Id, Kota Jantho – Awas, Hati hati ! Melintas di Jalan Lintas menuju Kota Jantho. Hanya kata kata itu yang dapat disampaikan kepada sahabat dan teman serta warga pengguna jalan lintas Kota Jantho- Simpang Jantho, karena para pengguna jalan harus melintas ancaman maut di salah satu titik di atas badan jalan tersebut.

Ancaman maut dimaksud adalah tepatnya di kaki dakian jalan di Gampong Eunte Gajah, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar sedang adanya aktivitas pengerjaan jembatan lintas atau Flay Over milik proyek Jalan Tol yang sedang dikerjakan tanpa dilengkapi dengan jalur alternatif lain bagi pelintas. Sehingga pengguna jalan terpaksa melintasi lewat bawah bentangan betol raksasa itu yang sedang dikerjakan oleh puluhan pekerja.

Memang di bawah bentangan beton tersebut, tampak terlihat sejumlah pekerja yang bertugas mengatur arus lalu lintas, namun bukan berarti petugas penyelamatan bagi pelintas lewat bawah beton tersebut.

Amatan media ini, beton sebanyak empat ruas itu membentang di ketinggian lebih dari 5 meter diatas badan jalan Eunte Gaja- Jantho Makmur itu, tampak terpasang sejumlah jaring yang diduga sebagai pengaman sewaktu waktu jatuh alat kerja tukang maupun material yang sedang dikerjakan. Namun, rasa geli udah pasti akan dirasakan oleh siapapun yang melintas dibawah beton tersebut, sebab sejumlah material dari kayu dan besi terdapat di atas beton yang memiliki ketinggian yang cukup untuk mencabut nyawa pelintas bila suatu alat kerja saja jatuh dari atas mengenakan pelintas jalan. meski menggunakan helm.

Pemandangan pengerjaan proyek besar yang tidak di sterilkan lokasi kerjanya dan membiarkan pelintas lalu lalang dibawahnya, sangat janggal dilihat dan memberikan rasa kekhawatiran yang sangat bagi pengguna jalan. Semantera sejumlah pengerjaan jembatan atau Flay Over lainnya, seperti pembanguna Jembatan di Indrapuri dan Flay Over di Titik Gampong Data Gase, telah dilingkapi dengan pengamanan lokasi pengerjaan dan menyediakan jalur alternatif bagi masyarakat, sehingga pelintas tidak didera kekhawtiran.

Syarbaini salah seorang warga dari Kecamatan Leumbah Seulawah yang ditemui media ini usai melintas jalur tersebut, mengaku sangat khawatir dan takut, sekaligus mengharapkan pihak terkait segera membangun jalur alternatif, guna mencegah hal hal yang tidak diinginkan terjadi, selama pengerjaan Flay Over itu berlangsung.

“Seharunya tidak dibiarkan terbuka begitu, karena ada aktivitas pengerjaan di atas dan bila sempat terjatuh alat atau material ke atas pelintas, tidak dapat dibayangkan, salah salah bisa berakita fatal,” ujar Syarbaini, dengan nada protes.

Kondisi tersebut baru berlangsung sejak 4 hari lalu. Belum ada tanda tanda akan dipagar dan di buka jalur alternatif untuk pelintas. Yang tampak sedang disiapkan oleh sejumlah pekerja adalah hanya memasang nyaring pencegah disepanjang lintas bawah beton.

Wartawan media ini yang sempat turun le lokasi, saat dicoba berbicara dengan salah seorang pekerja, malah pekerja tidak merespon malah dengan cepat berlalu meninggalkan wartawan media ini, saat ditanyai mengapa pembangunan jembatan tersebut tidak diberikan pagar lokasi atau membangun jalur alternatif lain bagi warga pelintas. (Alan)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button