Sumatera

Tempat Pembuangan Sampah Bumi Ayu Pringsewu Cemari Lingkungan Sekitar

BERITANASIONAL.ID, LAMPUNG PRINGSEWU – Warga pekon Bumi Ayu kabupaten Pringsewu mengaku kesal karena tanaman padi mereka tidak tumbuh dengan maksimal dan terancam gagal panen.

Penyebabnya adalah Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) ditempat Pembuangan Akhir sampah ( TPAS) milik Pemkab Pringsewu di pekon setempat diduga tidak berfungsi dengan maksimal.

Imbasnya dari itu, lingkungan di sekitar menjadi tercemar. Air terkontaminasi berasal dari TPAS tersebut mengalir ke persawahan milik warga, membuat padi yang mereka tanam tidak dapat tumbuh dengan maksimal dan terancam gagal panen.

Tidak hanya merusak tanaman, bahkan air limbah berwarna hitam itu juga menjadi penyebab penyakit pada kulit.

Beberapa warga mengaku kerap terserang penyakit gatal, ketika air tersentuh kulit, saat bercocok tanam.

Aliran air persawahan milik warga yang tercemar. (Davit/BeritaNasional.id)

“Sudah hampir 10 kali garapan panenan nya tidak normal, karna akibat aliran limbah yang berwarna hitam yang bisa mengakibatkan gatal-gatal, “ungkap SR, salah seorang petani kepada wartawan ini, Selasa (9/1/23).

Ia mengaku sebelum area pembuangan sampah itu meluas, padi yang ditanam tumbuh dengan maksimal.

Namun kali ini dirinya mengeluh akibat perluasan tempat pembuangan sampah berakibat areal persawahan miliknya jauh dari kata subur.

Untuk itu dirinya berharap kepada pihak terkait untuk menindaklanjuti keluhan para petani.

Sebab jika tidak dilakukan penanggulangan maka petani akan selalu merugi akibat panen tidak maksimal, bahkan terjadinya gagal panen.

“Dulu nya panenan padi kita normal pada saat kompos masih sedikit, setelah sekian banyak sampah panenan padi kami tidak normal, ” keluhnya.

Pengakuan serupa disampaikan oleh warga bernama Saipudin.
Dirinya menjelaskan kebanyakan dari warga petani mengeluh, karena tanaman mereka jadi terganggu, akibat air yang berasal dari TPAS.

“Belum lama ini pemilik yang inisial GR, dan SL, gagal panen bang, karna air limbah dari atas turun, dan itu sangat bau sekali, dan kalau mengenai kaki bisa gatal-gatal, ” Benernya.

Pun demikian disampaikan oleh Yuli. Warga bertempat tinggal berdekatan dengan TPAS itu mengaku sangat terganggu dengan bau tak sedap berasal dari TPAS, terutama yang ditimbulkan dari air limbah tersebut.

“Kalau musim hujan tiba apa lagi berbarengan dengan angin sangat Bau banget, ” ucap Yuli.

Berdasarkan pengamatan, nampak di lokasi TPAS terlihat gundukan sampah yang tinggi menjulang diduga belum dilakukan penimbunan.

(Demi berimbang nya berita ini, dinas terkait terutama dinas lingkungan hidup sedang berupaya untuk dikonfirmasi). ( Davit)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button