Sulbar

Terkait Lahan , Ketua DPRD Mateng Panggil PT WKSM Bersama Kelompok Tani

BeritaNasional.ID.Mateng.Sulbar — Ketua DPRD mamuju tengah (mateng) mempertemukan masyarakat dan PT wahana karya untuk menyelesaikan persoalan lahan ketua DPRD mateng Arsal Aras memanggil semua kelompok tani dari PT wahana karya Sejatera mandiri (WKSM).

Sebelumnya kelompok tani mengatakan agar lahan yang dikelola PT.wahana karya sejatera mandiri untuk dikelola masing-masing kelompok tani dan meminta transparansi pengelolaan hasil PT. WKSM, serta ketidak jelasan lahan.

Berdasarkan hal tersebut ketua DPRD mamuju tengah Arsal Aras mengundang kelompok tani yang selama ini bermasalah dengan pihak koperasi dan perusahaan, dirumah jabatan (rujab) ketua DPRD mateng yang dihadiri beberapa OPD terkait, kapolres mateng, pihak PT WKSM serta koperasi dan mitra kerja pada. Selasa 29/3/2022.

Persoalan yang dimaksud menyangkut ketidak jelasan lahan dan pembayaran plasma. Arsal Aras mengatakan hampir tiga bulan terakhir pihaknya bergelut untuk melakukan verifikasi kelompok, ada pun kelompok yang diduga namanya tertera dalam koperasi namun tidak memiliki lahan, pihaknya akan keluarkan.

Ia menegaskan sehingga pihaknya bakal memberikan hak yang betul-betul pemilik lahan untuk masuk dalam kopersi.

Jadi kita lanjut Arsal sengaja panggil semua kelompok tani untuk sepakati luasan lahan masing-masing kelompok dan kita rencanakan untuk turun melihat batas tiap-tiap kelompok dan berbatasan dengan siapa”tutur ketua DPRD mateng.

Setelah selesai kemudian kelompok akan diberikan kewenangan untuk pembuatan dokumen administrasi sebagai hak milik bagi para kelompok.

Selain itu tuntutan pembayaran kelompok karena dianggap setiap bulannya sedikit diterima, disebabkan karena lebih banyak penerima yang mencapai 1.100 hektar dibandingkan dengan plasma sebenarnya yang hanya 900 hektar saja.

Sehingga itu masih Arsal yang kita akan verifikasi dan clearkan, bahwa yang punya hak hanya sekian orang. Sepertinya yang disepakati hanya 900 hektar yang disepakati tadi, jadi hanya itu yang akan menerima plasma”sebutnya.

Adapun mengenai persoalan pengelolaan kebun yang telah dibahas mestipun belum menjadi kesepakatan tertulis, namun lambat laun akan mengarah kesana.

Arsal mengatakan  karena banyaknya masalah yang ada di perusahaan sehingga para kelompok meminta agar pengelolaan kebun dikembalikan pada pemilik kebun atau kelompok.

Saya selaku wakil rakyat akan bersama dengan teman-teman mencari solusi di setiap permasalahan” tutup Arsal .

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button