BERITANASIONAL.ID, BUTON TENGAH – Sri Mariati Ningsi, salah satu bidan teladan di Buton Tengah Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa menelan pil pahit akibat pemberitaan yang ditulis oleh suami pada 10 Agustus lalu.
“Saya juga tidak tahu masalah surat pemindahan ini. Yang jelas sampai saat ini saya tidak memiliki masalah,” ucap bidan Sri saat ditemui dikediamannya, Kamis (12/08/2021).
Apalagi selama ini, sambungnya, Dirinya tidak pernah mangkir dalam menjalankan tugas.
“Masuk kantor pun bisa dibilang tidak pernah alpa. Kemungkinan surat pemindahan ini Gara-gara pemberitaannya suamiku. Karena selama ini tidak ada masalah, dan saya juga tidak pernah berbuat salah. Setelah muncul berita itu tidak lama muncul juga surat pindah,” katanya.
Sebelum, pada 10 Agustus lalu, suami bidan Sri, Ali Tidar membuat pemberitaan yang berjudul “Diduga Mainkan Harga dan Batasi Mobil, Kemenakan Bupati Disoal Sopir Truk”.
Dalam pemberitaan itu disebutkan bahwa salah satu kemenakan Bupati Buton Tengah (Buteng) yang berprofesi sebagai sopir Dump Truk ikut andil dalam memainkan harga angkutan dan pembatasan armada (Dump Truk) pada kegiatan atau proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.
Keluhan ini disampaikan langsung oleh salah satu sopir dari Kecamatan Mawasangka, Anjar saat mengikuti rapat di kantor DPRD beberapa waktu lalu.
“Saya kira Sudah ditahu semua sopir, siapa yang mengatur dan intervensi di dalam, siapa lagi kalau bukan kemenakannya beliaa, saya sebut ini karena sudah terlalu sakit mi. Karena saya alami sendiri. Bapak bisa bayangkan, saya star dari rumah menuju AMP jam 12 malam, dengan rencana untuk muat aspal demi menyambung hidup, saya meninggalkan Anak dan istriku di rumah. Tahu apa yang terjadi pak?, pagi harinya, saya dipulangkan dengan alasan bahwa saya tidak masuk dalam daftar dan belum ijin sama Dia (kemenakannya Bupati), dan akhirnya saya pulang pada saat itu, dengan tangan hampa,” curhatnya saat mengikuti rapat dengar pendapat Pemda dan DPRD.
Hingga berita ini tayang, kadis Kesehatan Buteng, Kasman, saat dihubungi via phonennya sore tadi terkait alasan pemindahan bidan Sri, belum mendapat tanggapan (Arwin Al Butuny).
