JabotabekPendidikan

Tren Kasus COVID-19 di Bekasi Meningkat , Pemkot Tunda Tatap Muka 80 Sekolah

BeritaNasional.ID, BEKASI – Meningkatnya kasus COVID-19 di Kota Bekasi seusai libur Idul Fitri 2021 membuat Pemerintah Kota Bekasi menunda puluhan sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama untuk menggelar pembelajaran Adaptasi Tatanan Hidup Baru Satuan Pendidikan (ATHB-SP)  meskipun sebagian sekolah sudah dinayatakan telah memenuhi kriteria. Minggu 30/05/2021.

“Total 80 sekolah baik SD maupun SMP terpaksa kami tunda padahal sudah dinyatakan layak,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah sabtu 29 Mei 2021 kemarin

Ia mengatakan, keputusan menunda kegiatan belajar tatap muka di puluhan sekolah itu terpaksa dilakukan, akibat tren kenaikan kasus COVID-19 di Kota Bekasi seusai libur Idul Fitri 2021.

“Di wilayah kami tren kasus COVID-19 sedang melonjak tinggi, terutama untuk kategori usia anak.” jelasnya

Dinas pendidikan akan terus memantau serta mengevaluasi sambil menunggu arahan lebih lanjut dari Gugus Tugas COVID-19 Kota Bekasi mengenai rencana penambahan sekolah yang diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka.

“Prioritas utama kami adalah kesehatan peserta didik, kami tunggu arahan selanjutnya.” terangnya.

Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengaku puluhan sekolah itu sebenarnya juga sudah mengajukan diri ke data pokok pendidikan (Dakodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan guna mendapat izin menggelar sekolah tatap muka.

“Sejauh ini, sudah ada 220 sekolah yang menggelar belajar tatap muka, Petugas sekolah diwajibkan memastikan ketersediaan sarana protokol kesehatan setiap hari selama sekolah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ekstra ketat,” terangnya.

Inayatullah mengaku akan terus berkoordinasi serta evaluasi terhadap ratusan sekolah itu terutama di sekolah yang wilayahnya kini masuk kategori zona merah penyebaran COVID-19.

“Akan kami evaluasi kembali berdasarkan peta penyebaran kasus virus corona seusai Lebaran.” katanya

Setiap sekolah wajib bekerja sama dengan pusat kesehatan masyarakat setempat serta gugus tugas tingkat wilayah untuk pengendalian dan pencegahan penyebaran COVID-19 kepada lingkungan sekolah mulai dari peserta didik, staf tata usaha, pengajar, office boy, hingga petugas keamanan sekolah.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button