Nasional

Vaksin Syari’ah

Thoha Muntaha

Jika masih boleh berpendapat, maka ihtiar mengatasi pandemi covid bisa dilakukan dengan tanpa biaya alias gratis dan pilihannya adalah istiqomah menggunakan vaksin syari’ah yang tentunya bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah

Apa itu Vaksin ?

Bahan sediaan biologis yang disediakan untuk kekebalan adaptif terhadap penyakit tertentu.

Apa itu Vaksin Syari’ah ?

Vaksin Syari’ah adalah sediaan biologis yang disediakan oleh Allah SWT dalam setiap tubuh berbentuk sel-sel yang berfungsi sebagai pasukan pertahanan atas serangan patogen yang membahayakan dan uniknya tidak bertempat dan tidak pula terkontrol oleh otak dan bersumber dari Al qur’an dan sunnah “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang yakin. Dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan” qs adzariyat 20-21.

Salah satu mekanisme kerja vaksin syari’ah adalah rahmat Allah melalui bersin yang oleh Nabi SAW di perintahkan untuk merespon dengan ucapan “Alhamdulillah”

Praktek Vaksin Syari’ah

1. Konsumsi air putih yang cukup sesuai pesan qs al anbiya 30 yang menyatakan bahwa “Dan Aku jadikan semua yang hidup dari air” sehingga sangat di anjurkan untuk minum air putih saat bangun tidur pagi.

2. Isbaghul wudlu, dimana sebelum membasuh wajah terlebih dahulu melakukan sunnah wudlu mulai dari membasuh telapak tangan dan sela-sela jari. Berkumur
Keramas hidung.

3. Menghidupkan tiga waktu oksigen yaitu sholat tahajud, shubuh berjamaah dan dhuha sesuai dengan qs al isro 78-79 serta perintah Nabi SAW untuk menggerakkan seluruh sendi-sendi dengan rangsangan ucapan Subhanallah.

4. Senam yogaswara usai wiridan shubuh “yushbihu kullu sulama shodaqoh”

5. Berjemur matahari di waktu dhuha “Wasysyamsi wadhuhaha”

6. Makan dan minum yang halalan thoyyiba serta teratur “kuluu mimma fil ardhi halalan thoyiba”

“Wahai manusia, makanlah yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu” qs al baqoroh 168

7. Berbaik sangka kepada takdir “walal akhirotu khoirullaka minal ula”

8. Jangan Baper dengan mempraktekan kaidah pergaulan sosial sesuai panduan surat al hujurat

9. Jangan mager (malas gerak), selaras dengan perintah insyiroh “fa idza faroghta fanshib wa ila robbika farghob”

10. Bergembira “bekerjalah untuk dunia seakan kamu hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhirat seakan kamu mati esok hari”

Selamat mempraktekkan dan Jayalah selalu Bangsaku …!

Penulis adalah pengasuh ponpes Minhajuttullab Krikilan Glenmore Banyuwangi

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button