Bencana alamDaerahRagamSumateraSUMUT

40,5 Hektare Padi Sawah di Tanjung Pura Terendam Banjir

BeritaNasional.ID, Langkat – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari lalu, dan tingginya debit air Sungai Batang Serangan, di Tanjung Pura, kemarin, berdampak pada seribuan rumah warga digenangi banjir. Selain pemukiman, areal pertanian tanaman padi sawah warga, juga terendam banjir.

Untuk seribuan rumah warga yang digenangi air tersebut, terdapat di beberapa desa, di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumut, pada Selasa (1/3/2022) kemarin. Sedangkan tanaman padi sawah, terdapat 40,5 hektar padi di Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, juga terendam banjir.

Kepala Bidang Rehabilitasi/Pengembangan Lahan dan Pengendlian OPT Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat, Mahruzar NST, SP, kepada beritanasional.id, Rabu (2/3/2022) mengatakan, dari data yang kita terima per 1 Maret 2022, banjir yang mengenai tanaman pangan pertanian Langkat ada tercatat ada 69,5 hektar dari 140 ha luas tanaman, terdiri dari tanaman padi sawah dan kacang hijau.

Untuk tanam padi sawah, banjir merendam tanaman padi sawah di Desa Pekubuan Kecamatan Tanjung Pura, dengan luas tanam lebih kurang sebanyak 40,5 ha dari luas tanaman sebanyak 60 hektar. Padi yang terendam banjir berumur 07 sampai 32 Hari Setelah Tanam (HST). Padi yang teredan bervarietas Inpari 32.

“Tanaman padi yang terkena banjir, belum bisa dikatakan fuso. Hasilnya kita lihat setekah 10 hari dari mulanya terendam banjir,” ungkap Mahruzar.

Ia mengatakan, selain di Tanjung Pura, ada juga tanaman kacang hijau yang teredam banjir, diantaranya di Desa Paya Rengas Kecamatan Hinai, dengan luas tanaman kacang hijau seluas 3 ha dari luas tanaman seluas 5 hektar. Tanaman itu berumur tanaman antara 07 sampai dengan 20 HST.

Dan di Desa Suka Damai Timur, Hinai, juga terdapat 10 ha dari luas tanaman 25 ha kacang hijau terkena banjir. Tanaman yang terkena banjir berumur antara 10 sampai 30 HST.

Selain itu juga, terdapat tanaman kacang hijau yang terendam banjir di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, yakni seluas 15 ha, dari luas tanam sebanyak 50 ha, dengan umur tanaman antara 10 sampai 36 HST, ungkap Mahruzar.

Sebelumnya diketahui, untuk pemukiman warga yang digenangi banjir di Kecamatan Tanjung Pura berkisar ada seribuan rumah di Tanjung Pura tersebut, kebayakan bermukim dilokasi bantaran sungai atau DAS (Daerah Aliaran Sungai). Tidak tanggung-tanggung, dihalam rumah mereka bisa mencapai kedalaman hingga 2 meter. Sedangkan didalam rumah mereka bisa mencapai kedalaman hingga selutut orang dewasa.

Erna, warga Desa Paya Perupuk, Kecamatan Tanjung Pura, pada Selasa kemarin mengatakan, banjir kiriman dari luapan sungai Sei Batang Serangan. Banjir merupakan kiriman dari hulu sungai, ungkapnya. Ia mengatakan, banjir di halaman rumahnya mencapai sedada orang dewasa, dan banjir didalam rumah miliknya mencapai selutut orang dewasa.

“Tidak menyangka pada bulan ini musim penghujan, sehingga banjir terjadi, termasuk banjir kiriman dari hulu sungai Sei Batang Serangan,” katanya.

Amatan awak media dilapangan, rata-rata pemukiman warga, memiliki rumah, berfisik rumah paggung, atau rumah tangga bertiang, dengan bangunan terbuat dari kayu/papan.

Ada juga rumah warga dengan bangunan permanen. Dari tipe rumah yang ada dibantaran sungai tersebut, semua pemukiman warga digenangi banjir.

Warga setempat berharap, Pemerintah bisa melakukan pengerukan atau pendalaman sungai Sei Batang Serangan di Tanjung Pura. (Reza)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button