Sumatera

6 Murid di SMPN Banyumas Diduga Jadi Korban Kekerasan Oknum Guru

BERITANASIONAL.ID, PRINGSEWU – Oknum guru berstatus PNS dan menjabat sebagai wakil kepala sekolah, mengajar di SMP Negeri 02 Banyumas kabupaten Pringsewu berinisial WP, diduga melakukan kekerasan fisik terhadap sejumlah anak didiknya. Beberapa anak didiknya mengalami luka memar dan trauma diduga akibat kekerasan yang dilakukan WP terhadap mereka. Kekerasaan tersebut juga dialami Ali Alwafi (13).

Kekerasan yang menimpa Ali Alwafi berkembang Atas kekerasan yang dilakukan oleh WP sontak mengundang perhatian banyak orang, termasuk seluruh orang tua murid di SMPN tersebut. Akhirnya diketahui kekerasan itu tidak hanya dialami Ali Alwafi. Sebanyak 6 orang murid diduga mengalami hal serupa. Atas kejadian itu sejumlah orang tua murid mendatangi pihak sekolah. Mereka mengecam atas tindakan yang dilakukan oleh WP, Rabu (29/9/21).

Salah satu orang tua korban bernama Suherman (45) membeberkan, terbongkarnya peristiwa kekerasan fisik dialami oleh anaknya berawal dari sikap anak yang berubah. Melihat perubahan tersebut Suherman berusaha mencari tahu apa sesungguhnya yang terjadi terhadap anaknya. Tidak berlangsung lama akhirnya diketahui, ternyata penyebab perubahan sikap dari anaknya tersebut tidak lain merupakan sebuah trauma akibat perilaku kekerasan yang terjadi terhadap dirinya.

” Anak saya bernama Ali Alwafi saat itu pulang sekolah. Tiba-tiba terlihat sikap yang tak seperti biasanya. Pasalnya, sepulang sekolah dengan wajah murung tanpa menyapa orang tuanya ia masuk kamar tertidur tengkurap dengan wajah ketakutan. Setelah dikorek keterangan Ali Alwafi mengaku telah mengalami tindak kekerasan pisik yang dilakukan oleh oknum guru berinisial AW, “ungkap Suherman.

“Karena biasanya, tidak seperti itu. Menjelang malam hari ibuknya membuka hp ada pesan whatshapp dari teman anaknya, yang bunyinya “Li wes diomongi rong sing pak wampi nabok kue” yang maksudnya bahwa kamu sudah ngomong belum yang pak wampi nabok kamu, “kata Suherman.

Lanjutnya, “Kejadian itu kemarin pada Selasa 29/9/2021, jadi kalau ibuknya tidak membuka hp kami sebagai orang tua gak tau kejadian itu, nah maka hari ini kami dan pak lurah mendatangi sekolahan ini untuk mengklarifikasi, apakah benar ada kejadian itu, “ungkap dia.

Dikatakannya, “Setelah dibujuk untuk bercerita akhirnya Ali Alwafi mengaku telah ditampar diruang kelas oleh WP. Hanya karena salah menulis Pringsewu anak saya diperlakukan seperti itu. Dari pengakuan anak saya masih banyak temannya yang lain mengalami nasib serupa. Mereka ditampar hanya karena kesalaha sepele tak disengaja. Dari jumlah yang diketahui oleh anak saya ada teman-temannya juga kena tampar terhitung berjumlah ada enam orang berikut anak saya. Pelakunya tetap sama yaitu AW guru mereka. “tambah dia.

Serupa dibeberkan Siti Mahripah ibu dari Ahmad Jofansah. Dikatan Siti Mahripah hanya karena kesalahan tanda tangan anaknya mengalami kekerasan.

Kepala sekolah SMPN 2 Banyumas, Suripto, SP.d membenarkan adanya peristiwa itu. Dikatakan olehnya kejadian tersebut sudah diklarifikasi. Pihak sekolah sudah berembuk dengan para orang tua murid. Simpulnya, antara AW dan seluruh orang tua murid yang hadir sudah melakukan upaya damai.

“Para orang tua murid diluar, ini kami barusan saja telah mengklarrifikasi enam orang murid dan didampingi kepala pekon beserta orang tua murid srbagai perwakilan. Memang, setelah anak-anak kami tanyakan mengakui itu benar. Dalam hal ini kami pihak sekolah meminta maaf, atas kejadian ini,” kata Suripto.

Ditempat yang sama WP mengakui perbuatannya. Menurut WP apa yang dilakukannya tidaklah disengaja. Apa yang dilakukan terhadap para murid merupakan bentuk perhatian untuk mendorong mereka agar lebih tertib disiplin dan pintar. Hal ini saya bermaksut agar menambah kedisiplinan anak-anak murid untuk lebih giat belajar, saya akui saya memang salah,” tukas WP.  ( DAVIT)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button