Headline

Miris, Satu Keluarga Di Garut Tinggal Di Rumah Tak Layak Huni

 

BeritaNasional.ID GARUT, —— Kisah Sedih Satu keluarga yang tinggal di Kampung Pinggirsari RT 01 RW 05, Desa Cimaragas, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut , Jawa Barat. Bah Durnyati bersama Keluarga terpaksa harus terus tinggal di kediamannya, meski rumahnya itu di nilai sudah tidak layak huni. Terlihat dengan kondisi pintu sudah rusak , lantai masih plur semen, jendela yang mulai rapuh. Hingga nampak rumahnya nyaris tak beratap, lantaran sudah rusak berat. Saat hujan turun, di dalam rumah basah dan bahkan kebanjiran. Rumah tersebut adalah rumah Bah Durnyati (72 tahun).

 

Nampak di bagian ruang tengah juga nampak sudah tidak layak huni, terlihat hanya bagian ruang tamu yang kini dihuni pasangan Bah Durnyati dan Supiati. Bahkan terlihat kerangka atapnya juga sudah rapuh.

Mereka berdua juga tinggal bersama anak bungsunya yang baru keluar dari Aliyah setara SMA dan kadangkala anaknya yang sudah menikah dan berpisah ikut menginap di rumah itu.

Sudah 15 tahun begini kondisinya, sekarang tidurnya di ruang tengah. Kalau ada tamu ya duduk seadanya,” kata Bah Durnyati saat ditemui di rumahnya, senin 28 Februari 2022.

” Niat untuk merenovasi rumah sudah ada sejak lama. Namun, pendapatan nya  yang bekerja sebagai pencari pasir di sungai, tidak cukup untuk membiayai renovasi rumah mereka. Selama ini  rezeki dari hasil mengumpulkan pasir di sungai hanya mampu digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Kondisi ini diperparah sekarang karena sudah tak mampu lagi untuk mencari pasir di sungai karena usia semakin tua,” ujar Bah Durnyati .

“Kalau hujan air langsung masuk ke rumah. Cuma bisa ditampung pakai ember. Tapi biasanya langsung surut, tidak sampai masuk ke ruang tamu, ” ujar Bah Durnyati.

Sekarang, Bah Durnyati dan keluarga hanya mampu berharap bantuan dari Pemerintah Kabupaten Garut. Ia berharap pemerintah bisa membantunya merenovasi rumahnya. Agar ia dan keluarganya bisa merasa tenang dan tidak ketakutan rumah runtuh dan bocor ketika hujan.

Bah Durnyati menceritakan, ” dulu pernah berkoordinasi dengan ketua RT maupun RW setempat. Bahkan sudah beberapa kali di foto untuk diusulkan minta bantuan rutilahu namun, sampai sekarang bantuan merenovasi rumahnya tak kunjung terealisasi dari program tersebut. Begitupun ke pihak Desa setempat, katanya, sama belum ada , sekarang Bah Durnyati dan keluarga cuma pasrah mengharapkan para dermawan yang bisa membantu keluarganya,” pinta Bah Durnyati dengan nada sedih. (Sumber FPII / Risal Bakri/Beritanasional.id).

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button