ArtikelPendidikan

Membangun Harmoni : Mahasiswa UMM dan Warga Desa Gunungsari Melaksanakan Kegiatan Memetik Bunga

Bumiaji, sebuah kecamatan di Kota Batu, Jawa Timur, dikenal dengan keindahan alamnya yang mempesona dan tradisi masyarakatnya yang kental. Salah satu kegiatan menarik yang dilakukan oleh masyarakat Bumiaji adalah memetik bunga bersama, yang tidak hanya menyuguhkan keindahan visual tetapi juga mempererat hubungan antarwarga dan pengunjung.

Anggota PMM kami dari Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan kegiatan memetik bunga di Desa Gunungsari bersama warga dan Bu Kariyati, yang merupakan Ibu RW setempat.

Para mahasiswa, bersama warga, memulai aktivitas ini dengan semangat gotong royong yang kental. Bu Kariyati, sebagai sosok yang dihormati di desa, turut serta memberikan arahan kepada para mahasiswa mengenai cara memetik bunga yang benar, menyortir bunga-bunga yang telah dipetik, serta membersihkan duri pada tangkai-tangkai bunga mawar. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan baik antara kampus dan masyarakat sekitar, dengan nuansa kebersamaan yang sangat terasa sepanjang kegiatan berlangsung.

Pada setiap musim bunga, khususnya di bulan-bulan tertentu, Bumiaji menyelenggarakan acara memetik bunga yang melibatkan warga lokal dan pengunjung dari luar daerah. Kegiatan ini biasanya berlangsung di kebun bunga yang luas dan berwarna-warni. Para peserta dapat menikmati suasana yang tenang sambil memetik berbagai jenis bunga seperti anggrek, mawar, dan krisan. Kegiatan ini dikenal sebagai “Memetika bunga,” sebuah tradisi yang bertujuan untuk menjaga keindahan dan kelestarian lingkungan sekitar. Menurut Bu Kariyati, Ibu RW 03 Desa Gunungsari, jika peminat bunga banyak, pemetikan bisa dilakukan hingga tiga kali seminggu.

Memetik bunga melibatkan seluruh warga desa dalam upaya bersama menanam, merawat, dan memelihara berbagai jenis bunga di sepanjang jalan, halaman rumah, serta area publik lainnya di desa. Selain sebagai bentuk penghijauan, acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Para ibu-ibu biasanya menjadi garda depan dalam kegiatan ini, dengan antusiasme menata bunga-bunga di pot atau langsung di tanah. Bunga-bunga yang ditanam biasanya dipilih yang mudah tumbuh dan berbunga sepanjang tahun, seperti bunga kenanga, mawar, dan melati.

Setelah penanaman, kegiatan dilanjutkan dengan perawatan rutin seperti penyiraman, pemupukan, dan penyiangan. Warga desa secara bergiliran menjaga agar tanaman tetap tumbuh subur. Hasil dari kegiatan ini adalah lingkungan desa yang indah dan asri, dengan jalan-jalan yang dihiasi warna-warni bunga, yang tidak hanya memberikan keindahan tetapi juga memberikan kesegaran udara bagi masyarakat.

Selain aspek estetika, kegiatan ini juga mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang mengajarkan pentingnya kebersamaan, kerjasama, dan tanggung jawab dalam menjaga lingkungan. “Memetika bunga” bukan sekedar acara menanam bunga, tetapi merupakan bagian dari kehidupan sosial yang mempererat ikatan antarwarga di Desa Gunungsari. Pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, warga juga sering berkumpul di sawah milik Bu Kariyati untuk memetik bunga mawar, menyortir ukuran, dan memotong duri-duri yang tidak diperlukan.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button