DaerahJawa TimurSitubondo

Advokat Budi Santoso: Masyarakat Situbondo Tidak Ada Yang Menginginkan PG Asembagus Ditutup

BeritaNasional.ID, SITUBONDO – Advokat Budi Santoso SH.MH saat ditemui awak media ini diruang kerjanya membantah karena telah dituding akan melakukan penutupan PG Asembagus Situbondo.

“Saya dan teman teman Aliansi memang telah berkirim surat pada Presiden RI, Mentri Keuangan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kapolri, Kapolda Jatim, Gubenur Jawa Timur, DPR RI, DPRD Situbondo, Bupati Situbondo, Kapolres Situbondo, Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur dan Dinas Lingkungan Hidup Situbondo. Akan tetapi bukan untuk menutup melainkan ada 2 hal permintaan kami yakni, adanya perbaikan di PG Asembagus dan bantuan bagi masyarakat terdampak.

“Justru saya sangat setuju dengan berdirinya PG Asembagus, disini saya dan teman – teman Aliansi yang tergabung dalam Aliansi Media Peduli Situbondo, memperjuangkan hak – hak masyarakat,” Jelasnya

Terus terang saja, sambung Budi, masyarakat melakukan pengaduan pada kami tentu kami terima dengan tangan terbuka. Disini kami tidak menerima satu sen pun dari masyarakat, tujuan kami hanya satu memperjuangkan apa yang menjadi hak masyarakat, agar masyarakat sekitar PG Asembagus dapat menghirup udara sehat tanpa adanya polusi debu.

“Sekali lagi kami tegaskan, tidak terlintas sedikitpun dibenak saya dan teman teman aliansi untuk menutup PG Asembagus Situbondo,” tambahnya

Budi Santoso pun juga menjelaskan bahwa, kenapa hanya PG Asembagus yang selalu jadi polemik, padahal banyak PG lain?.
Karena beberapa tahun lalu PG Asembagus menambah kapasitas pengolahan tebu, cuma sayang tidak diimbangi dengan perbaikan pembuangan limbah.

Untuk sementara kami hanya menerima pengaduan dari masyarakat Asembagus, kalaupun nanti ada pengaduan dari warga Panji, Olean, Wringin Anom ataupun Prajekan yang akan melakukan pengaduan kepada kami, akan terima dengan tangan terbuka dan akan bantu gratis tanpa biaya apapun.

“Saya bersyukur karena masyarakat Asembagus peduli tentang pentingnya udara sehat tanpa asap debu, masyarakat Asembagus sudah bosan dengan janji yang tak pasti, masyarakat Asembagus lelah menghirup bau tak sedap yang disebabkan oleh Pabrik Gula,” terangnya.

Bukan hanya itu saja yang disampaikan Budi Santoso, beliau juga menjelaskan pada tanggal 9/9/2021 Budi Santoso diundang oleh GM PG Asembagus melalui Pak Dipo di rumah makan Srikandi sekitar Pukul 10.00Wib.

“Ada pernyataan GM PG Asembagus tentang pertanyaan saya yang pertama yaitu jangan sampai musim giling di Tahun 2022 nanti terulang kembali. Yang kedua yaitu, macetnya giling 2021 ini ternyata dari pihak ketiga yaitu PT Wika yang tidak menyelesaikan pekerjaan sampai lewatnya masa kontrak. Terus saya menanyakan konpensasi terhadap masyarakat terdampak, GM mengatakan bahwa CSR itu sudah disalurkan melalui Pemkab dan beberapa Lembaga yang bermitra dengan PG, “ucap Budi.

Namun kenyataannya, sambung Budi, masyarakat tidak menerima CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG secara langsung, justru penyaluran – penyaluran di Masjid atau di masyarakat itu bukan dari PG Asembagus, karena penyaluran yang dilakukan oleh Pemkab dan Lembaga itu tidak pernah menyebutkan jika itu dari CDR dari PG.

“Saya sempat konfirmasi kepada salah satu Lembaga yang menerima CSR yang tidak etis jika saya sebutkan namanya , beliau mengatakan CSR itu disalurkan ke masjid dan masyarakat, memberi bantuan setiap jum’at namun tidak ada pernyataan CSR itu dari PG Asembagus, sehingga masyarakat hanya diberitahu jika bantuan tersebut dari Lembaga yang di dalamnya ada anggota Dewan juga, sehingga ujung – ujungnya kan untuk politik, padahal itu CSR dari PG Asembagus,” imbuhnya

Disini kami berjuang untuk hajat hidup orang banyak, tidak ada unsur kepentingan pribadi ataupun golongan.
Karena saya bukan orang politik, tidak ada unsur politik dalam gerakan kami, hanya semata mata untuk kepentinan masyarakat banyak.

“Harapan kami, di musim giling tahun depan sudah ada perbaikan dan tidak ada lagi polusi debu,” pungkasnya.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button