Jawa Timur

Akibat Jalan Amblas Akses Jalur Lumajang Menuju Malang Terputus

BeritaNasional.ID Lumajang – Jalan raya penghubung Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang amblas (Longsor) sepanjang 50 meter, tepatnya berada di KM 59 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang Kamis (03/11/2022) sekira pukul 21.30.

Sekretaris Kecamatan Candipuro Abdul Azis mengatakan, kejadian jalan raya amblas disebabkan curah hujan sangat tinggi.

“Karena terjadi hujan terus menerus sejak beberapa hari terakhir, jalan raya Lumajang-Malang akhirnya ambles sepanjang 50 meter,” katanya.

Masih menurut Aziz, berdasarkan laporan dari warga masyarakat yang melintas jalan menuju Gladak perak sekitar pukul 21.00 sudah terlihat retakan

“Dari Informasi warga sekitar pukul 21.00 ada keretakan, Sekitar pukul 21.30 Wib terputus total akibat jalan raya amblas sepanjang 50 meter x lebar jalan 7 meter,” ujarnya.

Selain mengakibatkan akses terputus, amblasnya jalan ini juga menghambat proses pembangunan jembatan Gladak Perak yang ambruk akibat erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021 lalu.

“Pembangunan jembatan Gladak perak pasti terganggu, karena mobilitas pekerja juga akan terhambat,” tambah Azis.

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka D saat tinjau lokasi amblasnya jalan penghubung antara Kabupaten Lumajang dengan kabupaten Malang dan dua kecamatan antara Kecamatan Candipuro Lumajang dengan kecamatan pronojiwo Lumajang Jumat (04/11/2022) membenarkan telah terjadi jalan amblas tersebut.

“Iya telah terjadi jalan amblas yang menghubungkan candipuro ke malang, yang sementara roda duapun tidak bisa lewat, hanya mungkin pekerja yang menangani perbaikan jembatan”. Ucapnya

Kapolres juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak datang ke lokasi terjadinya jalan ambles juga meminta pengendara yang ingin melintas untuk menggunakan akses jalan curah kobokan dengan mematuhi arahan petugas di curah kobokan.

“untuk sementara kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak datang kesini walaupun hanya sekedar Melihat menonton, namun demikian seandainya masyarakat ingin menyeberang ke pronojiwo dari pronojiwo walaupun dari BPBD menyarankan radius 13 kilometer tidak beraktivitas namun sampai dengan saat ini warga masyarakat masih menggunakan jalur curah kobokan dengan ketentuan dan syaratnya apabila ada getaran banjir di gunung Semeru maka petugas yang ada di titik penjagaan baik di candipuro maupun di pronojiwo sana sekarang sudah menginformasikan  tidak boleh melintas maka semua harus tidak boleh melintas bahkan warga yang beraktivitas contohnya di sana masih banyak warga yang melakukan tambang pasir dan batu itu harus berhenti stop dan bergeser untuk mencari yang lebih aman menunggu air surut jalan yang lintasi di perbaiki lagi baru boleh melintas itupun harus mengikuti saran dari petugas yang ada sana karena petugas yang di sana baik dari BPBD baik dari koramil polsek dan warga yang Disana yang lebih tau jadi himbauan kami tetap waspada dan hati hati warga masyarakat”. Tegasnya (Rhm)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button