Daerah

Alfian Andri Wijaya: Idealnya Satu Desa Satu Penyuluh Pertanian, Baru Jos

Berita Nasional.ID, JEMBER JATIM – Penyuluh pertanian memegang peranan yang sangat penting dalam rangka memajukan pertanian. Sebab, penyuluh pertanian bersentuhan langsung dengan petani, dan memiliki akses luas untuk meningkatkan wawasan terkait kemajuan pertanian.

Namun sayang, penyuluh pertanian di Kabupaten Jember jauh dari cukup. Menurut anggota Komisi B DPRD Jember, Alfian Andri Wijaya, saat ini satu kecamatan hanya memiliki satu penyuluh, bahkan terkadang satu penyuluh membawahi dua kecamatan.

“Idealnya satu desa/kelurahan 1 penyuluh pertanian, baru jos. Jangan bicara peningkatan produksi pertanian jika hal yang mendasar seperti ini tidak terpenuhi,” ujarnya di Jember, Kamis (30/5/2024).

Alfian mengaku sudah cukup lama meneriakkan pentingnya penambahan penyuluh pertanian namun tidak mendapatkan respons dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Alasannya, kata Alfian, karena Pemerintah Kabupaten Jember kesulitan mendapatkan sumber daya manusia (SDM) untuk menambah penyuluh pertanian.

“Tidak juga, kita memiliki sarjana pertanian yang cukup banyak, baik yang ASN maupun yang berstatus PPPK. Tinggal sejauh mana kemauan Pemkab Jember untuk memajukan pertanian,” urainya.

Menurutnya, petani sangat membutuhkan pendamping dalam mengelola sawahnya agar menghasilkan sesuatu yang maksimal. Selama ini, yang terjadi adalah petani mengelola sawahnya berdasarkan pengalaman turun temurun dari pendahulunya. Padalah, sudah ada cara modern untuk mengelola sawah agar menghasilkan panen yang maksimal.

“Bagaimana petani mengatur penerapan pupuk organik dan kimia, soal unsur hara dalam tanah, dan takaran pupuknya seperti apa, yang paham itu dan bisa melakukan edukasi ‘kan penyuluh,” urainya.

Bukan hanya itu, penyuluh juga berperan penting dalam hal pendataan lahan petani terkait dengan alokasi pupuk bersubsidi. Saat ini, lanjut Alfian, tidak sedikit petani yang mendapatkan pupuk bersubsidi sedikit sekali, tidak sesuai dengan luas lahannya. Sebaliknya, ada petani yang punya sawah tak luas, tapi mendapatkan pupuk subsidi yang banyak, melebihi dari yang sewajarnya.

“Maka peran penyuluh juga penting dalam keabsahan data lahan petani, tapi jika penyuluhnya cuma sedikit, banyak data lahan yang tidak sesuai dengan yang sesungguhnya,” pungkasnya (AA/Bernas).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button