ArtikelArtikel/OpiniLiterasiOpiniRagam

Apasih Saus Kretek Itu?

Oleh: Roma Kyo Kae Saniro *)

Serial drama “Gadis Kretek” di Netflix, yang pertama kali ditayangkan pada tanggal 2 November, menciptakan gebrakan pembicaraan di seluruh platform media sosial. Dengan Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, Arya Saloka, dan Ibnu Jamil sebagai pemeran utama, daya tarik serial ini terasa kuat di kalangan penonton. Aspek menarik dalam serial drama tersebut adalah terkait dengan saus kretek. Masyarakat awam mungkin tidak menyadari bahwa kretek memiliki sebuah saus yang sangat penting dalam menciptakan rasa.

Sebelum lebih jauh, kita harus memahami perbedaan antara rokok dan kretek. Perbedaan utama antara rokok dan kretek terletak pada bahan yang digunakan dalam pembuatannya serta karakteristik rasa yang dihasilkan. Rokok umumnya terbuat dari campuran tembakau yang dapat berasal dari berbagai jenis tembakau dari berbagai wilayah. Sementara itu, kretek, sebagai jenis rokok khas Indonesia, dicirikan oleh penggunaan campuran tembakau dan cengkeh, dan kadang-kadang mencakup bahan tambahan seperti daun klobot atau daun jagung. Dalam hal rasa dan aroma, rokok cenderung memiliki variasi rasa yang tergantung pada jenis tembakau yang digunakan dan proses pembuatannya. Rasa rokok bisa bervariasi mulai dari ringan hingga penuh, dengan berbagai aroma sesuai dengan jenis tembakau yang digunakan. Di sisi lain, kretek memiliki rasa yang khas karena kehadiran cengkeh dalam komposisinya. Cengkeh memberikan sentuhan pedas dan aroma yang membedakan kretek dari rokok lainnya.

Ilustrasi Kretek. Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/kretek-cigarettes-originate-indonesia-made-tobacco-2358178341

Dari segi asal usul dan popularitas, rokok menjadi produk umum yang tersebar di seluruh dunia dengan berbagai jenis dan merek dari berbagai negara. Sebaliknya, kretek berasal dari Indonesia dan telah menjadi bagian integral dari budaya tembakau di sana, serta memiliki pengaruh yang signifikan dalam kebiasaan merokok di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara. Dalam hal tradisi dan budaya, rokok tidak terkait dengan bahan tambahan khusus secara khas dan cenderung mencerminkan berbagai tradisi tembakau dari berbagai wilayah. Sebaliknya, kretek memiliki hubungan erat dengan budaya Indonesia, dan penggunaan cengkeh dalam kretek dianggap sebagai ekspresi dari kekayaan rempah-rempah Indonesia serta tradisi merokok yang berbeda dengan produk tembakau dari tempat lain. Berdasarkan hal tersebut, hal yang dibahas pada artikel kali ini adalah kretek dan sausnya.

Jika kita membahas sejarah saus kretek, adanya perbedaan pandangan terkait hal tersebut. Pada awalnya, kretek yang ada di Indonesia tidak menggunakan saus. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Tarmidi dalam bukunya “Changing Structure” menyebutkan bahwa penemuan kretek awalnya hanya melibatkan tembakau dan cengkeh tanpa saus (D.M et al., 2011). Namun, ada juga pandangan berbeda diajukan oleh Freek, Max, dan Hans Columbijn dalam tulisan mereka “Kreteks Crackle in Children’s Hands” (D.M et al., 2011). Mereka berasumsi bahwa saus telah digunakan sejak kretek pertama kali ditemukan.

Ilustrasi Komponen Kretek. Sumber: https://komunitaskretek.or.id/ragam/2018/04/mengenal-ragam-bahan-baku-kretek/

Namun, pada tahap awal perkembangan industri kretek, bahan-bahan yang digunakan untuk meracik saus terdiri dari esensi buah-buahan lokal yang mudah didapat, seperti pisang, nangka, kayu manis, panili, dan bahan lainnya. Namun, ketika industri ini berkembang menjadi sangat besar dan menciptakan budaya persaingan yang kompleks, beberapa produsen kretek mulai memesan bahan-bahan perisa makanan dari luar negeri untuk menciptakan resep rahasia mereka. Keamanan dalam meracik saus untuk setiap merek kretek dijaga sangat ketat. Beberapa produsen menggunakan strategi seperti membeli bahan-bahan tertentu dari perusahaan bahan makanan yang berbeda-beda setiap tahun atau mengubah jumlah pembelian bahan tertentu dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, melacak bahan-bahan penyusun saus untuk merek kretek terkenal menjadi pekerjaan yang sangat rumit. Rahasia ini sering kali hanya diketahui oleh pemilik perusahaan dan peramu senior di perusahaan tersebut.

Selain bahan-bahan lokal seperti esensi tembakau, esensi buah, dan bumbu-bumbu tradisional, juga diramu dan ditambahkan bahan lainnya sesuai dengan keinganan pasar. Perbedaan selera di pasar juga menjadi pertimbangan penting bagi produsen kretek. Sebagai contoh, untuk memenuhi preferensi pasar Jawa Tengah y

Ilustrasi Saos Kretek. Sumber: https://www.tokopedia.com/085701890386/saos-rokok-gg-surya-filter-kretek-saus-tembakau-gs-gf-racik?utm_source=google&utm_medium=organic&utm_campaign=pdp-seo

ang cenderung menyukai rasa manis (merujuk pada kebiasaan orang Jawa Tengah yang menyukai campuran kecap manis dalam makanan mereka), Djarum memasukkan esensi buah manis seperti strawberry dan raspberry dalam produksi rokok kretek mereka. Sementara itu, untuk memenuhi selera masyarakat Jawa Timur yang lebih condong ke cita rasa gurih dan pedas, Gudang Garam secara sengaja menciptakan kretek dengan rasa ‘pedas’ dan menonjolkan penggunaan kayu manis dalam produk rokok mereka.

Selaras dengan yang diungkapkan oleh Hanusz, dunia kretek memiliki tidak kurang dari lima puluh hingga lebih dari seratus variasi rasa berbeda yang terdapat dalam saus kretek (D.M et al., 2011). Keberadaan saus ini mencerminkan kebiasaan khas masyarakat Indonesia yang senang menambahkan perisa pada berbagai hal yang mereka nikmati, mulai dari gula pada teh dan kopi hingga sambal pada hampir setiap hidangan. Kecenderungan ini juga tercermin dalam tradisi mengunyah sirih pinang, di mana orang Indonesia sering menambahkan cengkeh dan rempah-rempah lainnya untuk menemani bahan utama yang dikonsumsinya.

Pentingnya saus dalam kretek dapat dilihat dari dua alasan utama. Pertama, dari perspektif pemasaran, setiap merek kretek harus memiliki karakter rasa yang unik untuk membedakannya dari merek lainnya (D.M et al., 2011). Oleh karena itu, penambahan resep saus tertentu tidak hanya bertujuan untuk memperkuat rasa dari berbagai jenis tembakau yang terdapat di dalamnya, tetapi juga berfungsi sebagai “bumbu penyedap” yang menjadi ciri khas dan keunikan kretek merek tersebut. Saat dinikmati, saus tersebut memberikan pengalaman sensorik yang khas dan mencirikan merek kretek tersebut di benak para penikmatnya. (*)

*) Penulis adalah Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas; peneliti budaya dan kajian gender

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button