Daerah

APFI Bondowoso Himbau Sekolah SMK, Selektif Mencari Studio Foto Tempat Prakerin

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Seorang pemilik Studio Foto di Desa Penambangan Kecamatan Curahdami telah mencoreng nama baik korpsnya dengan melakukan pelecehan seksual pada siswi magang di studionya.

Menurut Ketua APFI (Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia Cabang Bondowoso, Aan Herman Yulianto, kasus tersebut merupakan oknom yang tidak bertanggungjawab. Jadi jangan digeneral, seluruh fotografer mempunyai tabiat yang sama dengan oknum tersebut.

“Profesi Fotografi adalah profesi yang diakui oleh pemerintah, artinya secara regulatif sama dengan profesi lain. Bahkan dalam sekema ekonomi fotografi masuk pada salah satu sub sektor ekonomi kreatif,” kata Aan, sapaannya.

Oknum tersebut, lanjutnya, bukan anggota APFI Bondowoso. Jadi perbuatan asusilanya bukan merupakan tanggung jawab APFI. Itu murni perbuatan pribadi tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga profesi foto.

Diakuinya, banyak fotograper diluar APFI yang bertindak diluar kode etik. Mereka belum mengetahui pentingnya menjaga martabat profesi fotografi. Karena mereka belum mengetahui manfaat profesi fotografer.

Aan menghimbau kepada seluruh pengelola lembaga pendidikan SMK untuk lebih selektif memilih studio untuk dijadikan tempat Prakerin (Praktik Kerja Industri). Kalau perlu koordinasi dengan APFI untuk memilih studio foto yang legal.

“APFI Bondowoso siap memberikan rekomendasi Studio Foto yang layak untuk dijadikan tempat Prakerin siswa-siswi SMK, baik negeri maupun swasta. Agar tidak menjadi korban predator sek lagi,” himbaunya. (Syamsul Arifin/Bernas)

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button