DPRD WAJOWajo

Atasi Kelangkaan Gas Elpiji, Komisi II Gelar Rapat Bersama OPD

AGM Sarankan Distribusi Tertutup

Advetorial DPRD WAJO. BeritaNasional.ID — Menyikapi kelangkaan bahan bakar gas (BBG) pada sektor pertanian serta kebutuhan converter untuk nelayan akhirnya membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo turun tangan dengan menggelar rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Rapat bersama OPD dengan Komisi II DPRD Kabupaten Wajo digelar di ruang kerja komisi II Rabu 9 Januari 2018 dipimpin langsung Ketua Komisi II DPRD Wajo Asry Jaya A Latief dengan menghadirkan Kepala Dinas (Kadis) Pertanian, Kadis Perikanan, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Wajo.

Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Wajo Andi Gusti Makkarodda

Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Wajo Andi Gusti Makkarodda mengatakan dalam rapat tersebut membahas terkait pemakaian Gas Elpiji 3 Kg pada sektor pertanian serta kebutuhan converter untuk nelayan.

“Pada intinya membahas konsumsi bahan bakar gas (BBG) pada sektor pertanian dan perikanan,” ujar Andi Gusti Makkarodda.

Pria berakronim AGM itu mengatakan jika komisi II juga menyarankan Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah  (Setda)  Kabupaten Wajo supaya melakukan distribusi tertutup untuk penyaluran dan penggunaan Gas Elpiji.

“Hal tersebut disarankan karena keluhan masyarakat atas kelangkaan gas elpiji yang mengakibatkan sulitnya mengontrol harga,”ujarnya

Lebih jauh Andi Gusti Makkarodda yang juga ketua DPD Partai NasDem Wajo ini mengatakan, jika dilakukan dengan distribusi tertutup. Kata dia, maka penggunaan Elpiji 3 Kg ini akan tepat sasaran sesuai peruntukannya.

“Akan sesuai peruntukannya, yakni masyarakat miskin dan kegiatan  Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Segera disusun dulu Perbupnya terkait distribusi, supaya kebijakannya bisa berjalan dengan baik”tambahnya.

Hal sama dikemukakan Ketua Komisi II DPRD Wajo, Asri Jaya A Latief, rapat kerja dengan mitra komisi tersebut membahas terkait program kegiatan OPD di tahun 2019.

“Ada sejumlah persoalan mendasar yang kita bahas dalam Raker tadi, terutama terkait ketersedian pupuk di musim tanam 2019 serta upaya mengantisipasi kelangkaan gas subsidi 3 kg,” kata AJL akronim nama dari Asri Jaya Latief usai rapat kepada wartawan.

AJL juga membeberkan terkait program konversi BBM ke gas bagi sektor nelayan dimana sejauh ini sudah ada 560 orang mendapatkan converter

“Alhamdulillah tadi Kadis Perikanan menjelaskan jika beliau telah menyiapkan pangkalan khusus nelayan bagi yang sudah memiliki kartu nelayan,” tambahnya.

Selain itu,  dalam rapat tersebut  juga membahas usulan program konversi BBM ke gas untuk Tahun 2019. “Jadi tahun ini kita kembali usulkan konversi BBM ke gas sebanyak 1.900 orang untuk masyarakat sektor nelayan,”  jelas Asri Jaya.

AJL berharap dengan adanya konversi BBM ke gas ini, masyarakat nelayan bisa lebih sejahtera karena harga lebih hemat dan terjangkau. (adv-humas & protokol)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button