DaerahJawa TimurSitubondo

Atasi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Kios Kalisari Indah Solusinya

BeritaNasional.id – Situbondo JAWA TIMUR – Kios pupuk Kalisari indah membuat para petani di Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo bisa bernafas lega. Sebab, di kios ini masyarakat petani kini bisa dengan mudah untuk membeli pupuk bersubsidi, Senin (13/11/2023).

Salah satu petani di Desa Kalisari, H. Abdurahman mengatakan, dengan adanya kios pupuk Kalisari Indah yang menjadikan distribusi pupuk bersubsidi, maka pembelian masyarakat tani menjadi lancar. “Semenjak kios pupuk Kalisari Indah dibuka, kami sangat mudah untuk mendapatkan pupuk bersubsidi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Abdurahman mengatakan, sebelum kios pupuk Kalisari Indah di buka, para petani di Desa Kalisari harus berkeliling Kabupaten Situbondo untuk mendapatkan pupuk tersebut. “Ketika beli pupuk bersubsidi di luar Desa Kalisari, harga tidak wajar hingga mencapai Rp450 ribu per-kwintalnya,” ujarnya.

Menurut Abdurahman, para petani di Desa Kalisari rata-rata mendapat jatah pupuk urea bersubsidi dari kios pupuk Kalisari Indah satu sampai dua kwintal setiap kali pemupukan. Yang mana Kuotanya tergantung dari luas lahan pertanian yang mereka garap.

“Harga pupuk urea bersubsidi yang dijual di kios pupuk Kalisari Indah seharga Rp270 ribu per-kwintalnya. Harga ini sudah sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Pupuk ini kami gunakan untuk tanaman jagung dan tembakau,” kata Abdurahman.

Dalam satu hektare tanaman jagung, lanjut Abdurrahman, dibutuhkan pupuk sebanyak 10 kwintal. “Kalau pemupukannya normal dalam satu hektare mampu menghasilkan 10 ton jagung kering. Makanya kami berharap kepada pemerintah agar menambah kuota pupuk bersubsidi. Dan yang disubsidi itu jangan hanya urea dan phonska, tetapi puput ZA juga kalau bisa disubsidi,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Abdul Aziz mengatakan bahwa, sebelum adanya kios pupuk Kalisari Indah, para petani di desa Kalisari jarang mendapatkan kuota pupuk bersubsidi. “Untuk membeli pupuk itu, otomatis para petani di Desa Kalisari mencari ke mana-mana. Dan harganya itupun tidak wajar ada yang Rp450 ribu, ada yang Rp600 ribu per-kwintalnya,” terangnya.

Selain itu, Abdul Aziz berharap, para petani juga harus mau menggunakan pupuk organik cair (POC). Sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada pupuk kimia, khususnya Urea. “Petani ini juga harus tahu manfaat pupuk organik. Manfaat pupuk organik semakin lama, maka lahannya semakin subur,” ujarnya.

Bukan hanya itu yang disampaikan Abdul Aziz, namun dia juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Situbondo agar aktif melakukan pendataan para petani di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK ). Dengan demikian para petani bisa mendapatkan pupuk subsidi dengan mudah. (As’ad/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button