Bantuan UPPO Diduga Diselewengkan
Bondowoso Jawa Timur, BeritaNasional.id – Pada tahun 2021 Kementrian Pertanian meluncurkan program Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Program tersebut mengintegerasikan usaha peternakan dalam satu paket, yaitu kandang dan ternak.
Di Bondowoso Jawa Timur, program tersebut diduga bermasalah, karena baik bangunan kandang maupun ternak tidak sesuai spek. Sehingga anggota Kelompok Ternak (Poknak) mengaku dirugikan.
Salah satu Ketua Poknak Citra Lestari Desa/Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso, Ansori mengatakan, yang membangun kandang sapi kelompoknya adalah CV Rizqi Jaya dengan ukuran sekitar 2x3m.
“Kandang seluas itu tidak bisa menampung 9 ekor sapi, kurang luas. Padahal anggarannya sebesar Rp 39.895.8811,9. Bukan hanya itu, kwalitas kandangnya tidak sepadan dengan anggaran yang dikucurkan pemerintah,” keluh Ansori.
Lantainya, kata Ansori ketika ditemui media ibi di rumahnya, harusnya kokoh. Faktanya diinjak saya saja ambruk, bagamana kalau sapi-sapi yang menginjaknya. Kalau saya yang membuat kandang sapi semacam itu, Rp 10 juta cukup, dan bisa menampung 9 ekor sapi.
Ditambahkan, demikian juga dengan kwalitas sapinya. Pemerintah menganggarkan Rp 15 juta/ekor sapi. Tapi, sapi yang diberikan pada kelompok kami, kalau di Pasar Sapi hanya sekitar Rp 7 juta/ekor.
Menurut pengakuan Ansori, Poknaknya merupakan 1 dari 10 Poknak lainnya yang mendapat bangtuan UPPO. Anggaran untuk pembuatan kandang hampir mencapai Rp 40.000.000,00. Toal anggaran pada tahun 2021 program UPPO sekitar Rp 1,6M.
KepalaDinas Pertanian Kabupaten Bondowoso, Hendri Widitono, saat dikonfirmasi melalui WhattAps-nya terkait dugaan pemotongan anggaran oleh pihak yang tidak bertangungjawab mengatakan, akan dikoordinasikan dengan stafnya.