Ragam

Begini Gaya Ibadah Sodaqoh Yang Diterapkan Kecamatan Singojuruh

BeritaNasional.ID,
BANYUWANGI – Banyak cara untuk melaksanakan ibadah sodaqoh. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh pemerintah Kecamatan Singojuruh, yang lebih dikenal dengan Marung Gratis Bareng Aweh Du’afah (MGBAD).

Kegiatan amal yang rutin dilakukan setiap hari Jumat itu, menurut Camat Singojuruh, H Muhammad Lutfi, SSos, MSi, telah dilaksanakan sejak November 2017 lalu. Dan pelaksanaan Jumat (26/1/18) ini merupakan pelaksanaan yang kedelapan kalinya.

Ternyata terobosan Camat Lutfi ini mampu menyedot perhatian publik. Termasuk juga beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini bisa menjadi contoh positif bagi kecamatan-kecamatan lain.

“Seusai shalat Jumat, para du’afah di Kecamatan Singojuruh tumplek di Warung Prasasti. Para du’afah yang shalat di masjid desanya masing-masing, dijemput dan diantar kendaraan URC milik desa masing-masing,” ungkap Camat Lutfi.

Menyinggung masalah anggaran pelaksanaan MGBAD, Camat Lutfi menyatakan, sebagian anggarannya diambilkan dari kantong pribadinya. Dan ditambah dengan sodaqoh dari kades-kades, donatur yang tidak bersedia disebutkan identitasnya, juga donatur tidak terduga dari medsos facebook.

Kegiatan amal yang cukup unik dan belum ada di beberapa tempat ini, ternyata juga mendapat perhatian dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. “Kegiatan ini cukup bisa membawa nama Kecamatan Singojuruh yang sebelumnya bukan siapa-siapa, hingga menjadi kecamatan yang tidak bisa diremehkan,” ungkapnya.

Masing-masing du’afah, tambah Camat Lutfi, mendapatkan voucer makan senilai Rp 12 ribu per orang. Mereka bisa bebas membelanjakan voucernya di Warung Prasasti yang berkonsep prasmanan. Kegiatan MGBAD itu selalu diawali dengan pembacaan tahlil yang dipimpin langsung Camat Lutfi dan ditutup dengan doa bersama.

Selain MGBAD, masih ada kegiatan keagamaan yang masih belum dilaksanakan oleh kecamatan lain, yakni shalat subuh berjamaah. “Uniknya, shalat subuh berjamaah ini diikuti oleh beberapa perwakilan dari setiap desa di seluruh wilayah kecamatan. Sehingga seminggu sekali kita shalat subuh bareng di masjid,” tambahnya.

Berkat terobosan-terobosan unik Camat Lutfi, akhir-akhir ini Kecamatan Singojuruh selalu jadi topik pembicaraan. Apalagi didukung dengan beragamnya potensi kuliner, wisata, kerajinan, seni dan budaya.

“Masih ada lagi terobosan baru yang sampai saat ini masih kami rahasiakan. Yang jelas temanya sejarah. Hal ini nantinya akan kami kupas, angkat dan kemas sedemikian rupa agar tidak mengurangi nilai sejarahnya. Apa terobosan itu, tunggu saja tanggal mainnya. Yang pasti akan membawa manfaat bagi masyarakat dan ke depannya membawa nama baik Kecamatan Singojuruh ke tingkat internasional, insya allah, ” janji camat yang tanpa terasa sudah 3 tahun menjabat di Singojuruh. (red)

Caption : Do’a bersama du’afah di pimpin Camat Lutfi dan saat du’afah menikmati sajian makanan bersama

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button