DaerahEks Keresidenan Madiun

Beri Bantuan Pemilik Warung, Wali Kota Madiun Ingin Pemilik Warung Jadi Jubir Penerapan Protokol Kesehatan

Kota Madiun –. Wali Kota Madiun Maidi menggandeng pemilik warung di Kota Madiun untuk turut menjadi pengingat pentingnya protokol kesehatan. Sebanyak 600 pemilik warung diundang secara bertahap untuk diberikan arahan. Harapannya, pedagang ini turut memberikan sosialisasi terkait protokol kesehatan kepada pembelinya.

‘’Pemilik warung ini dekat dengan masyarakat. Setiap hari melayani. Mereka kita beri pemahaman tentang protokol kesehatan untuk juga mengingatkan pembelinya yang melanggar. Dengan begini sosialisasi bisa langsung menyentuh masyarakat di tingkat paling bawah,’’ kata wali kota saat menyerahkan bantuan kepada pemilik warung dalam rangka memperingati HUT ke-49 Korpri di Rumah Dinas Wali Kota, Selasa (1/12).

Pemilik warung ini diberikan paket gula, kopi, dan teh. Masing-masing mendapatkan 6 kilo gula, 1 bungkus kopi 320 gram, dan 2 bungkus teh. Namun, wali kota berpesan untuk pembeli dari warga kurang mampu hanya membayar separuh harga. Artinya, jika satu cangkir kopi Rp 2 ribu, untuk masyarakat kurang mampu hanya membayar seribu rupiah. Sebab, gula, kopi, dan tehnya bantuan dari pemerintah. Jika habis, wali kota meminta untuk melapor dan akan diberikan kembali.

‘’Kalau satu warung menjuali 10 pembeli kali 600 warung tadi, sudah ada 6 ribu masyarakat yang dapat minum kopi murah dan mendapatkan sosialisasi tentang prokes dalam sehari. Kalau pola-pola ini rutin berjalan, semua masyarakat bisa tersentuh sosialisasi. Masyarakat paling bawah kita libatkan untuk turut menekan penularan Covid-19,’’ tegasnya.

Selain itu Wali kota juga akan menerjunkan petugas untuk berkeliling memeriksa penerapan protokol kesehatan tersebut. Penjual yang melayani juga akan dirapid. Artinya, tidak hanya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Tapi juga harus sehat. Sehat itu salah satunya dibuktikan dengan rapid test. Harapannya, masyarakat semakin yakin jika berkunjung di Kota Madiun.

‘’Sesuai instruksi Presiden, ekonomi tetap harus berjalan tetapi protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan. Pola-pola ini kita lakukan agar rem dan gas ini berjalan seimbang,’’ pungkasnya.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button