Daerah

Bertentangan, DPRD Kabupaten Bondowoso Minta PT Bogem Ditutup, Tapi Pemkab Mau Mereaktivasi

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) PT Bondowoso Gemilang (PT Bogem) masih menarik untuk diinformasikan kepada publik. Karena dalam situasi pailit, Pemkab Bondowoso berencana menghidupkan kembali.

Padahal, kasus korupsi yang menyeret dua orang Direksinya, eks Plt Direktur Utama Suryo Kodrat Assidiqi, dan Direktur Produksi Rudy Hartoyo sudah divonis karena terbukti melakukan korupsi. Keduanya, terjerat kasus korupsi penyertaan modal PT Bogem yang dilaporkan pada tahun 2020.

Kasus PT Bogem semakin menjadi perhatian publik, manakala MD, pelapor, mempertanyakan Kejari Bondowoso meng-SP3 tersangka lain dari kasus yang sama, Yusriadi. MD menilai ada kepentingan tertentu dan permainan yang dilakukan oleh Penyidik Kejari dengan terbitnya SP3.

Yang tidak kalah hebohnya, karena tidak puas dengan penegakan hukum yang dilakukan mantan Kajari dan Kasi Pidsus yang terkena OTT KPK, pelapor melaporkan lagi kasus PT Bogem pada Kajari yang baru.

Kasus ini bermula ketika Komisi II DPRD Kabupaten Bondowoso yang dikomandani H. Andi Hermanto, S.Sos, pada tahun 2020 melakukan Sidak ke Kantor PT Bogem. Dalam Sidak tersebut, Komisi II mendapatkan pelaporan keuangan PT Bogem Rp 2,9 miliar tidak jelas.

Setelah temuan tersebut dilaporkan pada APH, ternyata benar ada korupsi di PT Bogem. Bukan hanya itu, BPK juga menemukan aliran dana yang mencurigakan. Bahkan, dana PT Bogem tidak dilaporkan dalam LKPJ Bupati.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, A Mansur, SH, MH. “Penyertaan modal pada PT Bogem dari APBD cukup besar. Tapi sayangnya, tidak tercantum dalam LKPJ Bupati,” kata Mansur, sapaanya.

Menurutnya, PT Bogem hanya menjadi beban APBD. Jangankan membantu peningkatan PAD, justeru yang terjadi sebaliknya menggerogoti APBD. Ditambah lagi, Pemkab tidak mampu menghadirkan Direktur PT Bogem untuk dimintai keterangan.

Hal yang sama diungkapkan, anggota Fraksi PDI Perjuangan, Sofi Indriasari ST. Sofi, sapaannya, mengatakan, selama ini anggaran dari APBD ke PT Bogem terus mengalir. Senada dengan Mansur, Sofi meminta agar PT Bogem ditutup. (Syamsul Arifin/Bernas)

 

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button