DaerahJawa TimurPendidikanRagamSitubondo

BPBD Situbondo Bentuk Desa Tangguh Bencana

BeritaNasional.ID – SITUBONDO JAWA TIMUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Situbondo membentuk Desa Kembangsari sebagai Desa Tangguh Bencana Bidang Pencegahan dan Kesiap Siagaan, Senin (13/9/2021).

Pembentukan Desa Tangguh Bencana Bidang Pencegahan Dan Kesiap Siagaan bertempat di Balai Desa Kembangsari, Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo. Kegiatan ini di ikuti 25 orang, dengan penanggung jawab kegiatan Kalaksa BPBD Situbondo Drs. Ec Zaenul Arifin MSi.

Pembentukan Desa Tangguh ini, dihadiri Kabit PK Drs. Gatot Trikorawan, Camat Jatibanteng diwakili Faizol Afandi, S H, Danramil 0823/14 Jatibanteng diwakili Serma Samsul Arifin, Kapolsek Jatibanteng diwakili Aiptu Sudaryanto, Kades Kembangsari Helmi, S.Pdi, Ketua BPD Desa Kembangsari Adi Suprianto dan Ketua LPM Desa Kembangsari Zaenul Hadi.

Drs. Ec Zaenul Arifin Msi Kalaksa BPBD Situbondo dalam sambutannya mengatakan, pembentukan desa tangguh bencana ini berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang bertujuan memberikan perlindungan kepada masayarakt dari ancaman bencana, menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada, menjamin terselenggaranya penanggulang bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.

“Letak wilayah Kecamatan Jatibanteng adalah pegunungan yang merupakan daerah rentan terhadap bencana alam gempa bumi, tanah longsor, angin putting beliung, kebakaran dan banjir serta bencana tanah longsor. Bencana selalu terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat kita duga. Oleh karena itu, Desa Tangguh Bencana kita bentuk di desa ini,” jelas Zaenul Arifin.

Lebih lanjut, Zaenul Arifin mengatakan, kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana sangat penting. Agar mereka mampu melakukan tindakan untuk mengurangi risiko ketika terjadi bencana, maka akan terjawab dengan adanya Desa Tangguh Bencana yang dibentuk ini. “Desa Tangguh Bencana mengajari kesiapsiagaan masyarakat dalam merespon kejadian bencana secara cepat dan tepat,” tuturnya.

Zaenul Arifin menjelaskan bahwa, sampai saat ini belum ada satu alat yang dapat menditeksi kapan akan terjadi bencana baik gempa bumi, longsor maupun bencana lainnya. “Pengamatan terjadinya bencana dapat diperkirakan melalui fenomena alam atau lempengan-lempengan yang ada dilaut. Namun kapan akan terjadi bencana itu, kita tidak tahu,” pungkasnya.

Sementara itu, Danramil 0823/14 Jatibanteng melalui Serma Samsul Arifin mengatakan bahwa, pembentukan Desa Tangguh Bencana Bidang Pencegahan dan Kesiap Siagaan mendapat respon positif dari Forkopimcam Jatibanteng.

“Dengan adanya Desa Tangguh Bencana Bidang Pencegahan dan Kesiap Siagaan, maka kami Forkopimcam Jatibanteng bersama masyarakat akan terus belajar cara melakukakan pengamatan fenomena terjadi bencana, sehingga kami bisa merspon cepat apabila terjadi bencana alam tersebut,” ujar Serma Samsul Arifin.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button