Daerah

Bupati Situbondo Mas Rio Jawab Isu Pengadaan Mobil Dinas Fortuner : Alphard Saya Hapus Untuk Kepentingan Rakyat

BeritaNasional.id, SITUBONDO JATIM – Di tengah riuhnya perbincangan publik soal pengadaan enam unit mobil dinas Toyota Fortuner oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo, Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo akhirnya angkat bicara. Dalam pernyataan terbuka yang disampaikan pada Rabu 9 April 2025, Mas Rio sapaan akrab sang bupati muda itu menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab penuh atas keputusan tersebut, meskipun pengajuan mobil itu dilakukan pada masa kepemimpinan sebelumnya. Kamis (10/04).

“Walaupun pengadaan mobil dinas tersebut bukan diajukan pada masa kepemimpinan saya dan Mbak Ulfi, tapi diajukan pada masa kepemimpinan Bupati Karna Suswandi, saya tetap yang bertanggung jawab,” ujar Mas Rio dengan nada tegas namun tenang.

Ia menekankan bahwa kendaraan dinas Forkopimda bukan hanya simbol kekuasaan, melainkan kebutuhan kerja untuk menjaga stabilitas daerah. “Belanja mobil dinas itu sangat penting, karena selain untuk menunjang kinerja, juga sebagai brand ambassador Situbondo. Penampilan Forkopimda kita dilihat semua orang saat mereka bertugas ke luar daerah.”lanjutnya.

Namun, ada satu keputusan yang menuai pujian. Mas Rio dengan tegas membatalkan pengadaan satu unit Toyota Alphard yang sebelumnya juga direncanakan masuk dalam anggaran.

“Saya hapus Alphard. Ini bentuk efisiensi anggaran sebagaimana arahan Presiden Prabowo. Tidak etis menggunakan mobil dinas mewah di tengah kesulitan rakyat,” ujarnya, menegaskan sensitivitasnya terhadap suasana batin masyarakat pasca-banjir dan kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya.

Langkah itu dinilai sebagai bentuk kepekaan sosial dan keberpihakan pada rakyat kecil. “Sebagai bupati, saya harus bisa memilah mana yang kebutuhan dan mana yang sekadar keinginan. Dan saya yakin rakyat Situbondo lebih butuh empati dan aksi nyata daripada sekadar simbol kemewahan,” lanjutnya.

Menanggapi kritik tajam yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp, Mas Rio mengaku tidak alergi terhadap suara publik. Bahkan, ia menyambut baik kritik yang membangun.

“Saya sangat suka dengan kritikan-kritikan seperti ini. Mudah-mudahan masyarakat punya niat baik untuk membangun Situbondo, bukan mencari muka atau menakut-nakuti saya. Dan saya tidak akan pernah takut,” ujarnya lantang.

Mas Rio bahkan mendorong partisipasi aktif publik dalam mengawal jalannya pemerintahan. “Silakan kritik Pemerintah Kabupaten Situbondo, asalkan dalam bingkai membangun, bukan dalam bingkai kepentingan pribadi. Dengan kritik, kami bisa tahu mana yang kurang dan apa yang harus kami tingkatkan.”ucapnya tegas.

Lebih jauh, Mas Rio menjelaskan bahwa prioritas utama pemerintahannya saat ini adalah membantu rakyat yang menjadi korban banjir. “Kami sudah bangun 39 rumah untuk korban banjir. Dan kami pastikan pembangunannya terealisasi,” ungkapnya. Ia juga memastikan bahwa anggaran daerah ke depan akan lebih dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat, khususnya mereka yang terdampak bencana.

Program pembangunan rumah untuk korban banjir ini dilaksanakan lintas lembaga, termasuk Dinas PUPP, BPBD, dan mitra sosial. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah daerah bekerja secara nyata di lapangan, bukan sekadar pencitraan di atas meja.

Reaksi terkait pengadaan mobil dinas cukup beragam. Ada yang menganggapnya berlebihan di tengah keterbatasan fiskal daerah, namun ada pula yang memahami bahwa Forkopimda memang membutuhkan kendaraan operasional yang memadai untuk menjalankan tugas penting, terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban daerah.

“Saya pikir kita butuh pemimpin seperti Mas Rio yang berani ambil keputusan tegas. Tapi kita juga harus ikut mengawasi, jangan sampai anggaran disalahgunakan,” ujar Rini, seorang warga Kecamatan Panji.

Keputusan Mas Rio menghapus Alphard tapi tetap menjalankan pengadaan Fortuner menjadi cerminan dinamika pengelolaan anggaran publik di daerah. Di satu sisi, pemerintah dituntut efisien dan sensitif terhadap kondisi sosial, di sisi lain, kebutuhan operasional pemerintahan juga tidak bisa dikesampingkan.

Dengan sikap terbuka terhadap kritik dan komitmen pada efisiensi, Banyak kalangan masayarakat memuji Bupati Mas Rio yang dianggap sedang membangun tradisi baru dalam birokrasi di kabupaten Situbondo

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button