Jawa TimurRagamSitubondo

Cegah Stunting, DP3AP2KB Situbondo dan BKKBN Jatim Gelar Penguatan Program Pembangunan Keluarga

BeritaNasional.ID-Situbondo Jawa Timur, Dalam rangka percepatan penurunan stunting, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Situbondo dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jawa Timur melaksanakan kegiatan Penguatan Program Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja, Sabtu (18/3/2023).

Kegiatan peningkatan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang berlangsung di Aula SMAN 2 Situbondo ini, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku keluarga remaja tentang penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

Kegiatan ini dihadiri Koordinator Penyuluh KB di Kabupaten Situbondo sebanyak 34 orang, Ketua dan Pengurus BKR di seluruh kecamatan sebanyak 133 orang, COE BKB, COE BKR, COE BKL, UPPKA, Insan Genre dan Forum Anak sebanyak 8 orang. Adapun Narasumber dalam kegiatan ini yakitu dokter dan Ahli Gizi.

Keterangan yang disampaikan Drs H Muh Imam Darmaji MSi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Situbondo mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku keluarga remaja tentang penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

“Pada pola Bina Keluarga Remaja ini, kita berharap ibu-ibu yang memiliki putra-putri usia remaja agar memberikan bimbingan ke hal-hal yang positif terhadap putra dan putrinya yang masuk usia remaja. Semoga, melalui Kelompok BKR ini, upaya tercapainya generasi emas yang sehat, cerdas dan berkarakter di masa mendatang bisa terwujud dengan baik,” ujar Imam Darmaji.

Sementara itu, Dra. Maria Ernawati, M.M., Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur mengatakan, dengan dilaksanakan kegiatan ini diharapkan peran kader mampu mencegah dan melakuka pencepatan penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Situbondo. “Saya harap, peran kader bisa mendampingi keluarga-keluarga beresiko stunting untuk melakukan pencegahan agar tidak stunting,” jelasnya.

Di Kabupaten Situbondo, lanjut Maria Ernawati, dari hasil SSQ tahun 2021 hingga 2022 ada angka peningkatan stunting. Namun demikian, Maria Ernawati yakin dan percaya angka stunting di Kabupaten Situbondo akan terus menurun dengan aksi-aksi para kader yang terus melakukan pendampingan. “BKKBN saat ini telah membuat aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsinil). Saya berharap kepada para kader mau menggunakan Aplikasi Elsinil untuk memonitor keluarga-keluarga yang beresiko stunting,” ujar Maria Ernawati.

Tak hanya itu yang disampaikan Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Timur ini, namun Maria Ernawati berpesan kepada semua pihak mau bersama-sama melakukan penurunan stunting. Sebab, untuk bisa menurungkan angka stunting tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja, tapi harus dilakukan multi pihak dan multi sektor untuk bersama-sama bergerak aktif untuk melakukan gerakan percepatan penurunan angka stunting. “Kita berharap semua pihak mau bergerak bersama menurunkan angka stunting,” pungkasnya.  (Heru/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button