ACEH

Dapur Dashat Hari Ke-8 Menyajikan Menu Seimbang Bagi Remaja Putri

BeritaNasional.ID | Aceh Utara – Tim Dapur Dashat pada hari ke-8 menggelar pengolahan dan penyajian menu seimbang bagi remaja putri. Adapun pesertanya terdiri dari para beberapa remaja putri, calon pengantin dan para ibu-ibu dari Gampong Ara dan Gampong Mee Aron, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara.

Pada kegiatan tersebut seluruh peserta dipandu oleh ahli gizi dengan menu yang telah disediakan serta terhitung kandungan gizinya. Peserta diminta menyajikan makanan untuk remaja dengan rasa enak serta memiliki tampilan yang menarik, hal tersebut guna mendorong selera makan remaja saat dirumah dan tentunya mereka tidak membeli jajanan sembarangan diluar rumah.

Kepala Dinas DPM-PPKB Aceh Utara, Fakhruradhi, SH., MH, bersama Tim Persagi, Kepala Balai KB, Sekretaris Kecamatan, Muspika Syamtalira Aron serta Geusyik Gampong Ara dan Mee Aron dalam paparannya mengatakan Stunting merupakan masalah gizi kronis yang pencegahannya harus dilakukan sejak dini, dimulai sejak remaja dan utamanya remaja putri. Masa remaja merupakan masa terpenting yang akan menentukan kualitas hidup ketika dewasa nanti dan generasi berikutnya.

Lanjutnya, oleh karena itu menurut Kepala Dinas DPM-PPKB Aceh Utara, menekankan sangatlah penting remaja putri mempersiapkan diri menjadi calon ibu dengan status gizi dan kesehatan yang baik, mengingat kelompok ini sangat rentan mengalami masalah gizi seperti anemia.

Sehingga, beliau berharap agar para remaja yang hadir sebagai peserta pada hari ini benar-benar belajar mengali informasi tentang pola makan sehat usia remaja dari ahli gizi sebagai tim edukasi yang telah dihadirkan.

Lebih lanjut Kadis DPM-PPKB Aceh Utara mengatakan salah satu cara untuk mencapai gizi optimal pada remaja putri yaitu dengan menerapkan gizi seimbang, sehingga dengan pengolahan menu seimbang untuk remaja putri pada hari ini beliau berharap dapat menambah ilmu ibu-ibu dan remaja putri. Dengan penuh harap para ibu dan remaja putri dapat menerapkan dirumahnya masing-masing, juga dapat mentranfer ilmunya bagi ibu-ibu lainnya di gampongnya.

Seraya menambahkan, dirinya mengajak para ibu peserta dapur dashat untuk terus memperhatikan makanan remaja dengan kearifan lokal bahan pangan yang tersedia didesa untuk dimasak menjadi makanan yang disukai para remaja sesuai trend makanan remaja jaman now tetapi diolah dari dapur ibu sendiri.

Ahli gizi pendamping dari Tim Persagi Aceh Utara, Sri Mulyati Mukhtar, SKM., MKM, mengatakan bahwa memasak makanannya sama dengan yang ibu-ibu lakukan dirumah hanya saja mungkin kandungan gizinya belum seimbang dan penyajiannya harus dibuat semenarik mungkin agar mengugah selera para remaja.

Terpenting, ibu juga harus belajar memasak sendiri makanan-makanan yang disukai remaja agar tidak lebih dominan beli jajanan diluar rumah. Tak perlu khawatir dengan resep dan cara buatnya, kini semuanya menjadi lebih mudah bisa disearching sama mbah google, namun gizi seimbang menjadi merpertimbangan utama dalam mengolah makanan.

Sri berharap untuk selalu menggunakan bahan pangan lokal yang tersedia disekitar kita. Negeri kita kaya akan bahan pangan baik sumber nabati maupun hewani. Kita punya laut dengan hasil yang berlimpah, semua ikan kaya protein tidak harus ikan salmon yang harganya selangit. Ikan kembung yang mudah kita dapat pun tak kalah kandungan gizinya dari ikan salmon.

Negeri ini juga kaya hasil bumi dan rempah-rempah, sayur-sayuran dapat ditanam di pekarangan dan kalaupun harus membeli dapat mudah ditemui di pasar-pasar dengan harga yang terjangkau. Bumbu-bumbu makanan juga dapat diolah sendiri karena kita kaya rempah-rempah alami seperi merica, ketumbar, jintan dan lain-lain, cobalah ibu-ibu racik sendiri saja. Dijamin pasti enak dan bangga dari karya tangan sendiri.

Kepada para remaja putri yang hadir, ahli gizi ini juga berharap agar menjaga pola makan dengan gizi seimbang dan jangan sembarang membeli makanan terutama makanan instan dan makanan sampah (fast food dan junk food).

Pastikan kita tidak terikat pada satu jenis makanan misalnya makanan korea yang lagi digandrungi remaja sekarang, pasti bosan makan itu terus karena pada prinsipnya tidak ada satu jenis makanan pun yang paling lengkap kandungan gizinya, oleh karena itu konsumsilah makanan yang beraneka ragam dengan menerapkan prinsip Gizi Seimbang.

Di akhir penyajian materi ahli gizi Persagi Aceh Utara ini berharap agar sajian makanan yang ditampilkan pada hari ini ibu-ibu dan remaja putri yang hadir agar dapat mencontohnya dan menerapkan dirumah masing-masing.

Kegiatan Dapur Dahsat hari ke-8 ini ditutup oleh Kadis DPM-PPKB dan menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada mitra kerja, yaitu Ketua TP-PKK Aceh Utara : Ny. Awirdalina Mahyuzar, Kadis Kesehatan Aceh Utara, Persagi Aceh Utara, Para Camat, Para Kepala Puskesmas, Para Kepala Balai KB, PLKB, Para Geuchik dan Para Kader, yang telah membantu menyukseskan Dapur Dashat ini.(*fadhil)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button