BeritaNasional.ID, BATU BARA SUMUT – Dinas Kesehatan Pengendalian Pencegahan dan Keluarga Berencana (P2KB) Batu Bara Optimis dalam menekan angka penurunan stunting, dengan capaian target melewati target Nasional hingga 14 %.
“Sesuai arahan bapak Bupati Ir. Zahir M.AP, Kabupaten Batu Bara harus berbenah terutama dalam masalah stunting,” kata Plt Kadis Kesehatan dr. Deni Syahputra dikonfirmasi wartawan di ruangan kerjanya, Rabu (02/03/2023).
dr. Deni menyebutkan dengan waktu 5 atau 6 bulan kedepan Dinas Kesehatan PPKB Kabupaten Batu Bara terus berupaya melakukan penurunan angka stunting.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan melaksanakan Kegiatan Pelatihan Kader dalam rangka persiapan Pemberian Makanan Tambahan berbasis pangan lokal bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Masalah Gizi TK.
Kegiatan ini sebelumnya dihadiri langsung Plt. Kadis Kesehatan PPKB dr. Deni Syahputra dan Kabid Kesehatan Masyarakat Abdul Fuad Helmi, SKM, M. Kes, Kapus PKM Simpang Dolok, Petugas Puskesmas dan Kader Posyandu di Desa Simpang Dolok Kec. Datuk Lima Puluh, Rabu (02/08).
dr Deni menyebutkan, dengan target akhir tahun, seluruh Puskesmas saat ini sedang melakukan Sosialisasi PMT Lokal Pencegahan dan Penanganan Stunting.
Pada kegiatan sosialisasi tersebut juga dilakukan penimbangan dan pengukuran anak yang stunting dengan alat yang standardisasi. Setelah pengukuran, maka akan diketahui apakah anak tersebut masuk dalam kategori stunting atau tidak.
“Jika ia, Kita akan berupaya dengan memberikan makanan tambahan. Untuk itu kami dari Dinas Kesehatan optimis menurunkan angka stunting dan melewati diatas target Nasional,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Deni juga menegaskan penanganan persoalan stunting ini bukan hanya tugas Pemerintah saja, namun juga merupakan tanggungjawab semua elemen.
Banyak penyebab terjadinya stunting pada anak, diantaranya adalah kondisi ibu sebelum dan saat hamil, kurangnya asupan gizi selama dalam kandungan. Juga lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang tidak layak dan rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan.
Untuk itu diharapkan agar lintas sektoral, baik itu perusahaan maupun masyarakat harus ikut serta menangani stunting ini. Kemudian keluarga harus benar-benar memberi asupan gizi yang cukup terlebih kepada anak balita dan ibu hamil.
dr. Deni juga menegaskan agar masyarakat tentunya harus bahu membahu menciptakan lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang layak konsumsi. Setiap keluarga juga diharapkan agar memiliki kakus (wc) yang layak.
Sedangkan pihak perusahaan dapat membantu penanganan masalah stunting disekitar lingkungan perusahaannya.
“Sebagai contoh PT Inalum dengan menyisihkan sebagian kecil gaji karyawan mereka telah mampu membantu pemberian asupan gizi seperti bubur dan telur kepada anak terindikasi kurang gizi di dua desa yakni Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah,” sebut dr. Deni.
Ia juga mengimbau agar perusahaan-perusahaan yang begitu banyak di Kabupaten Batu Bara ini dapat mengikuti cara PT Inalum membantu penanganan stunting, dan semua elemen wajib ikut serta mensukseskan program nasional mencegah stunting. (Fitrah)