Nasional

Dr. Tirta : Kacau, Banyak Warga Mendebat Satgas Covid-19 Akibat Analogi Ngawur Dr. Lois

BeritaNasional.ID, JAKARTA – Dokter Tirta Mandira Hudhi mengungkapkan kekawatirannya dimana saat ini banyak masyarakat indonesia mulai termakan hoaks akibat pernyataan Dr Lois Owien yang viral di media sosial bahwasannya covid-19 hanya sebuah konspirasi belaka.

Diakuinya pula, kini banyak warga di desa-desa bahkan dibeberapa penyekatan PPKM, mulai melawan petugas ketika diingatkan untuk memakai masker.

“Mereka para warga, tak segan – segan mendebat petugas satgas dengan berpedoman pada keterangan Dr Lois yang menganggap pengobatan salah kaprah adalah biang kerok prahara ‘kopat-kopit’ ini. Dari sana pula, banyak yang menganggap Dr Lois kini sebagai pahlawan baru bagi mereka, ” kata dr Tirta.

Dr Tirta kemudian menjawab kerisauan publik soal ungkapan dr. Lois berkaitan dengan banyak pasien covid meninggal karena interaksi obat. sebab banyak sekali pasien covid yang justru sembuh setelah mengkonsumsi obat. Bahkan, tingkat kesembuhan pasien covid usai mengkonsumsi obat di Indonesia mencapai 89 persen.

“Faktanya yang sembuh setelah ditangani oleh tim medis di Indonesia banyak banget, kita sudah bisa bantah kalau itu. Justru yang meninggal banyak itu yang isoman (isolasi mandiri), yang mereka enggak dapat obat,” jelas Tirta.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sendiri dan beberapa dokter sudah membujuk dr Lois untuk segera merevisi pernyataannya. Tetapi dia bersikeras tak mau mencabut pernyataannya.

“Kita sudah bujuk, dia enggak mau. Kita sudah santai banget lho. Dan kini terbukti, angka covid kita sekarang nomor satu di dunia. Yang meninggal itu banyak yang isoman, itu kan enggak dapat obat, karena enggak dapat rumah sakit, enggak dapat oksigen, antrean banyak,” ucapnya.

Beberapa kejanggalan dari pernyataan dr. Lois juga diungkap oleh dr Tirta seperti halnya tuduhan penggunaan obat diabetes yang diberikan ke pasien covid. Termasuk obat TBC yang juga diberikan pada pasien covid.

“Ungkapan ngawur dr Lois kepada publik yang meminta konsumsi vitamin c tiap jam sebanyak 1 gram. Padahal maksimal kemampuan manusia untuk konsumensi vitamin C sebanyak 2 gram per hari. Lebih dari itu berbahaya bagi ginjal dan pencernaan, ” bantahnya.

Dokter muda itupun (dr Tirta) mengaku sudah mendapatkan mandat dari IDI untuk melaporkan dr. Lois atas alasan penghinaan terghadap profesi dokter serta penyebaran kabar bohong.

“Makanya saya heran, kok orang sebar hoaks dibela, ini liar malah didukung luar biasa destruktif. Saya sudah mendapat mandat IDI untuk melaporkan dr. Lois kepihak berwajib,” ungkap dr. Tirta di poadcast Deddy Corbuzier yang tayang pada Rabu (15/07/2021)

Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Pukovisa Prawiroharjo, mengingatkan masyarakat untuk tidak mempercayai opini tidak berdasar dr. Lois.

“Dari sisi opini yang diucapkan dr. Lois banyak keliru, tidak ada dasarnya. masyarakat harus lebih mempercayai pendapat dokter yang memang merawat pasien Covid-19 dan memiliki integritas, ” pintanya.

Ia mengatakan Covid-19 terjadi di seluruh dunia bukan hanya di Indonesia. Semua dokter di dunia yang memiliki integritas termasuk dokter di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mempunyai pendapat jelas terkait Covid-19 yang jelas berbeda dengan pendapat dr. Lois.

“Sebaiknya kita percaya kepada sains, percaya kepada para scientist yang memang mempunyai integritas, Covid-19 ini terjadi di seluruh dunia, dan sudah diteliti oleh berbagai ahli di dunia,” bebernya.

Pukovisa mengingatkan agar seluruh dokter di Indonesia saat beraktivitas dalam profesi maupun di media sosial agar tetap mengacu kepada semangat sumpah Dokter Indonesia, Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki), serta fatwa etik dokter dalam beraktivitas di media sosial.

Pukovisa mengakui kasus dr. Lois menjadi catatan penting untuk perbaikan dalam profesi kedokteran secara umum.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button