BatamDaerahHeadline

Drama Kelam Speedboat Abrar Jaya yang Bertamengkan Oknum Bea Cukai

BeritaNasional.ID, Batam Kepri — Gemerlap malam perairan Sungai Boloh, Jembatan 6 Barelang, Kota Batam malam itu menyimpan drama kelam dari sekadar penangkapan para “bajak laut” dengan kapal penyelundupnya, Rabu (09/07/2025).

Tampak sebuah speedboat tanpa nomor lambung yang terkenal diberbagai kalangan pelabuhan sebagai “Kapal Siluman” dengan nama ABRAR JAYA, kini berhasil diamankan oleh Patroli Laut PSO Bea dan Cukai Kota Batam.

Kapal bertenaga tiga mesin Yamaha 200 PK ini bukan sembarang kapal bukan pula kapal murahan, dikabarnya nilainya ditaksir mencapai Rp 1 Miliar, sementara muatan rokok ilegal yang diangkut dalam kapal tersebut ditaksir hingga mencapai Rp 700 juta.

Namun, hal yang mencengangkan dari pelayaran bejana tersebut bukan soal barangnya, melainkan cara penanganannya.

“Disuruh Lari Asal Kapal Ditinggal” – Kesaksian Mengejutkan dari Seorang Abrar Jaya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, seluruh Anak Buah Kapal (ABK) beserta kapten speedboat tersebut justru berhasil melarikan diri tak lama setelah kapal ditangkap.

Ironisnya lagi, pelarian tersebut diduga kuat terjadi atas perintah oknum Bea Cukai sendiri!

Salah satu ABK sempat menungkapkan sebuah pesan kepada pemilik kapal yang berisi kalimat mencengangkan.

“Kami ditangkap Bea dan Cukai Batam, tapi disuruh lari, asal kapal dan barang bukti ditinggalkan” ungkapnya.

Sontak ungkapan ini membuat publik terperanjat. Jika benar demikian, maka yang terjadi bukan hanya operasi hukum, melainkan sandiwara gelap yang dikendalikan dari balik seragam.

Munculnya Pertanyaan Besar

Apakah ini operasi penegakan hukum atau justru skenario yang disutradarai untuk kepentingan tertentu?

Jika benar oknum aparat memberikan “jalur evakuasi khusus” bagi pelaku, maka peristiwa ini bukan sekadar kelalaian, namun adanya indikasi kuat adanya permainan kotor dan kebusukan terstruktur ditubuh penegak hukum laut.

Saat awak media mencoba menggali langsung informasi terkait kepada pihak Bea dan Cukai Kota Batam, institusi tersebut bungkam seribu bahasa. Tidak ada pernyataan resmi, tidak ada klarifikasi, hanya diam dan membisu, justru semakin mempertebal kecurigaan publik.

Institusi Diujung Krisis Kepercayaan

Bea dan Cukai selama ini digadang-gadang sebagai benteng negara dalam memberantas penyelundupan. Namun bagaimana jadinya jika benteng itu sendiri yang membuka pintu bagi para perampok?

Seluruh ABK dan kapten kapal seketika menghilang, sementara kapal dan barang bukti tetap utuh, menunjukkan skenario yang janggal dan beraroma rekayasa.

Apakah ini sekadar permainan dilapangan?

Aau justru bagian dari mata rantai mafia laut yang sudah lama bercokol di perairan Batam?

Pertanyaan yang terombang ambing diatas gelombang tanpa jawaban yang jelas.

Siapa yang memberi perintah agar ABK kabur?

Siapa yang benar-benar diuntungkan dengan Penangkapan setengah hati ini?

Mengapa kapal dibiarkan utuh, tapi ABK dan Kapten kapal malah lenyap tanpa jejak?

Dalam hal ini publik berhak tahu dan negara wajib menjelaskan.

Jika tidak, maka penegakan hukum di laut hanyalah pertunjukan boneka, dengan aktor-aktor berseragam yang bermain dibawah meja.

Desakan untuk Bea Cukai Pusat : Bongkar Sampai Akar

Kasus ABRAR JAYA bukan sekadar insiden kecil, ini merupakan indikasi rusaknya moral aparat lapangan.

Bea Cukai Pusat tidak boleh tutup mata.

Diperlukan langkah cepat, transparan, dan tegas untuk membongkar jaringan permainan kotor ini, melakukan tindakan tegas siapa pun oknum yang mencoreng institusi, dan mengembalikan kepercayaan publik yang kini terjun bebas.

Jika kasus ini kembali ditutup dengan alasan “prosedural”, maka slogan “Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu” hanyalah omong kosong yang memalukan.

Kini rakyat menunggu

Apakah Bea Cukai benar-benar berpihak pada hukum dan negara atau justru bertekuk lutut pada mafia laut yang mereka seharusnya basmi?

Hingga sampai berita ini ditayabgkan, belum ada sedikitpun keterangan dari pihak Bea dan Cukai Kota Batam.

(prmtillahi/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button