Sulawesi

Harga Material Naik, Tugu Religi Labungkari Diprediksi Rampung 2022

BeritaNasional.ID, BUTON TENGAH – Tugu religi yang terletak di simpang lima Labungkari, Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara yang rencananya akan kelar pada Desember 2021 sepertinya akan tertunda.

Alasan keterlambatan tersebut dipicu karena harga barang dipasaran hampir semua merangkak naik selama pandemi corona melanda bangsa Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh kepala dinas Pekerjaan Umum (PU) Buton Tengah saat dikonfirmasi sejumlah awak media.

“Rencana atau design pembangunan tugu ini kan sejak 2 tahun lalu. Anggaran yang disiapkan itu 10 miliar, tetapi ternyata tidak cukup,” ucap Aminuddin, Selasa (03/08/2021).

Hasil desain awal, lanjutnya, setelah dilakukan kalkulasi ternyata banyak terjadi perubahan material harga utamanya besi.

“Inikan setelah kita hitung hitung hasil desainnya sebenarnya tidak mencukupi. Apalagi ada kenaikan harga besi yang mencapai 30 persen sehingga tidak lagi mencukupi,” katanya.

Namun, setelah dilakukan rivew design, Ia memastikan kekurangan dari pekerjaan telah diketahui.

“Jadi setelah di review designnya kita kekurangan Rp 3 miliar dan rencananya akan dikerjakan pada APBD tahun 2022 nanti,” bebernya.

Selain besi seperti yang disebutkan, material pasir juga menjadi alasan keterlambatan rampungnya tugu religi tersebut.

Sebab pasir yang dipakai selama ini dari dalam daerah Buton Tengah telah dilarang pemakaiannya.

“Kan Pemda sudah melarang menggunakan pasir dalam daerah ini, makanya kita memesan pasir dari luar daerah yang harganya juga lumayan mahal bisa mencapai Rp 1,6 juta dimana rencana awalnya harga pasir itu dibawah dari angka Rp 1 juta,” terangnya.

“Jadi untuk proses pembangunannya kemungkinan kelar 2022. Kita tidak bisa selesaikan dianggaran perubahan ini, sebab pasti kita akan berburu dengan waktu. Pekerjaan kontruksi ini beda dengan jalan, kira kira seperti itu. Intinya pekerjaan mayornya kita sudah selesaikan tahun ini,” kunci Aminuddin

Peliput : Arwin Al-Butuni

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button