BondowosoDaerahJawa TimurPendidikan

Hindari Kecanduan Gadget, SDN Blindungan 1 Gelar GGK P5

Berita Nasional.ID, BONDOWOSO JATIM – P5 merupakan upaya untuk menanggulangi ketergantungan siswa terhadap Gadget dan penguatan karakter. Kasus adiksi atau kecandauan gawai di kalangan anak-anak menjadi atensi khusus bagi Tenaga Pendidik (Tendik).

Pasalnya, kasus ketergantungan gadget di kalangan siswa cukup memprihatinkan. Tak jarang sampai mengakibatkan gangguan mental bahkan terparah sampai meninggal dunia.

Atas dasar itu, SDN Blindungan 1 menggelar Gebyar Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai upaya meminimalisir penggunaan gadget bagi siswa, Rabu (20/12/2023).

Saat dikonfirmasi via telepon, salah satu guru SDN Blindungan 1, Siska Dwi Wijayanti, S.Pd., mengungkapkan bahwa dampak negatif atas ketergantungan siswa terhadap gadget sangatlah parah.

“Salah satu contoh kasusnya terjadi di Jawa Barat (Jabar). Di Jabar sampai ada siswa yang meninggal akibat keseringan bermain gadget. Hasil diagnosa dokter disebutkan bahwa siswa tersebut mengalami ganggguan saraf akibat keseringan bermain game online,” ungkap Siska, sapaannya, Senin (25/12/2023).

Karena itu, lanjut Siska, pihaknya berupaya mengenalkan budaya lokal Bondowoso kepada siswa melalui pagelaran karya P5.
“Dalam kegiatan ini kami ambil 2 tema, yaitu tema Kearifan Lokal dan tema Gaya Hidup Berkelanjutan,” imbuhnya.

Melalui P5, pihak sekolah berupaya memantik ketertarikan siswa terhadap budaya-budaya yang diciptakan oleh para leluhur.
“Selain itu kami juga menguatkan karakter siswa guna mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila, terdapat enam hal yang harus dimiliki siswa, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan baerakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis,” jelas Siska.

Menurutnya, penguatan Profil Pelajar Pancasila bisa dilaksanakan dengan menggunakan paradigma baru berbasis proyek.
“Oleh karena itu kami ajak siswa untuk mempelajari, memperdalam, memahami dan mempraktekkan apa yang ditentukan oleh tema P5,” urainya.

Siska juga menjelaskan bahwa menjadi sesuatu yang miris jika generasi milenial melupakan budaya. Padahal leluhur dalam menciptakan budaya tidak serta merta langsung jadi, namun ada perjuangan besar dibalik itu, baik segi rohani/religius/doa maupun jasmani.

“Karena itu dengan adanya P5 diharapkan selain menghargai jasa leluhur juga mencintai tanah air,” papar Siska.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah via telepon, Kepala Sekolah (KS) SDN Blindungan 1, Sri Hadiningsih, S.Pd.I., menjelaskan, dengan diterapkannya P5 terhadap siswa tak hanya bisa menumbuhkan rasa cinta budaya lokal.

“Namun juga bisa mengajarkan kepada siswa sifat kolaborasi, kerjasama tim, kepedulian kepada sesama dan lingkungan juga menguatkan karakter pada siswa,” ucap Ning, sapannya.

Ning menambahkan, kegiatan tersebut diisi dengan penampilan siswa berupa fashion show, tari Molong Kopi, tari Saman, modern dance, tari Singo Wulung, Marching Tong dan pameran karya siswa.

“Sesuai dengan tema utama kami yaitu Blindungan Berkreasi maka kami suguhkan kreatifitas yang dimiliki oleh seluruh stakeholder sekolah kepada tamu undangan,” tandasnya.

Ning berharap, dengan digelarnya P5 bisa setidaknya mengurangi kecanduan siswa dalam menggunakan gawai.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button