BanyuwangiDaerah

I Wayan Redita, Suksesor Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia

BeritaNasional.ID, BANYUWANGI – Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) menggelar musyawarah kabupaten (Muskab), yang merupakan suksesi lima tahunan untuk memilih ketua baru. Didapuk sebagai pengganti kepengurusan Joni Subagyo yang sudah memimpin Forki selama 2 periode, adalah I Wayan Redita, Minggu (3/10/21).

Prosesi terpilihnya Wayan Redita yang merupakan polisi aktif berdinas di PJR Banyuwangi itu tergolong cepat dengan cara aklamasi. Dari 8 perguruan anggota Forki, semuanya meminta Wayan Redita yang sebelumnya merupakan bendahara di masa kepengurusan Jony Subagyo, untuk menjadi ketua periode 2021-2026.

Dalam sambutannya, Wayan Redita yang dikenal ramah pada semua kalangan ini menyatakan, dirinya tidak bisa menolak untuk menduduki posisi Ketua Forki, karena sudah dipilih oleh 8 perguruan yang punya hak suara.

“Karena ini sudah menjadi kesepakatan dalam pemilihan, sebagai ketua terpilih saya tidak bisa menolak. Saya ikuti saja, dan segera menyelesaikan PR yang ada demi membenahi Forki menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Hal yang paling urgent adalah merampingkan jumlah perguruan di bawah naungan Forki Banyuwangi. Di tahun 2016 saja, lanjut Wayan, Fprki memiliki 11 anggota perguruan. Namun kini, sudah perampingan dan hanya ada 8 perguruan saja. Diantaranya adalah Perguruan Gojukai, Inkai, Inkannas, KKI, Kyokushin, BKC, Porbikawa dan Shindoka.

“Sementara ini, ada 3 perguruan yang sudah tidak aktif, yaitu Lemkari, Amura dan Inkado. Namun ada juga yang karena keterbatasan SDM atau karena memang SK nya sudah berakhir. Tetapi kita berharap anggota perguruan itu bisa eksis lagi,” beber Wayan.

Saat ini, Wayan mengaku sedang fokus mempersiapkan Tim Porprov Karate Banyuwangi. Namun hal urgent lainnya, lanjutnya, begitu terbentuk kepengurusan, karateka dari Perguruan Gojukai itu ingin sesegera mungkin menyusun program. Baik itu program triwulan, 6 bulanan bahkan program tahunan yang secara kontinyu bakal direalisasikan.

Menurut Wayan, beberapa program itu bertujuan untuk mengakomodir kegiatan perguruan dan atlet karate yang sempat tersendat selama dua tahun terakhir karena adanya pandemi Covid-19.

“Sebagai tim bayangan porprov, sudah kita siapkan. Karena  nantinya, tetap harus ada dari anggota perguruan yang secara tetap mengikuti kompetisi. Hanya, kita akan cari posisi kelas-kelas yang kosong saja, ” urainya.

Sementara Joni Subagyo, Ketua Forki demisioner berharap kedepannya cabor yang pernah dipimpinnya itu bisa lebih baik lagi dengan nahkoda baru. Karena otomatis ketua baru langsung  menjadi prakktisi olahraga karate.

“Kita akui, selama dua tahun terakhir ini belum maksimal mendampingi FORKI. Untuk itu kita berharap, kedepan karate semakin maju. Dan kita tetap siap akan membantu meski tak lagi menjabat sebagai ketua,” tutup mantan Wakil Ketua DPRD dan mantan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banyuwangi ini. (red)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button