Jawa TengahTegal

Ikrar Setia NKRI, Dua Napiter Binaan Lapas Slawi Berharap Ada Deradikalisasi Secara Intensif

BeritaNasional.ID | TEGAL, JATENG – Lapas Kelas II B Slawi (Lapas Slawi) menggelar ikrar setia NKRI terhadap dua narapidana kasus terorisme (Napiter).

Pelaksanaan ikrar setia NKRI terhadap Napiter itu, berlangsung di Aula Lapas Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Rabu (17/1/2024).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Lapas Slawi Karyono, Direktorat Pemasyarakatan Kemenkum HAM, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), perwakilan Densus 88, perwakilan Kemenag Kabupaten Tegal, serta undangan lainnya.

Disampaikan oleh Kalapas Slawi, bahwa ikrar setia NKRI merupakan rangkaian pembinaan dan telah dilakukan komunikasi dengan warga binaan pemasyarakatan (WBP).

“Kita lakukan asesmen, tekadnya betul-betul apa tidak dan apa maksud berikrar. Sehingga kami meyakini mereka dengan cara berinteraksi, komunikasi agar mereka yakin akan melepas baiat organisasi terlarang yang mereka ikuti dan kembali ke NKRI,” jelas Karyono.

Ditambahkan Karyono, proses ikrar setia NKRI juga sudah dilaksanakan sesuai mekanisme dengan menghadirkan pihak-pihak yang berwenang.

“Di Lapas Slawi ada dua orang napiter, dan kebetulan dua-duanya menyatakan diri ikrar setia NKRI,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kalapas Slawi menegaskan untuk bisa diterima dalam ikrar setia NKRI, ada beberapa prosedur yang dilalui.

“Ada syarat terintegrasi semacam sertifikasi dan pernyataan dari Napiter itu wajib dipenuhi sebelum melakukan ikrar setia NKRI,” terang Karyono.

Salah satu Napiter, Mukhlisin (35), warga Sragen, Jawa Tengah, mengungkapkan rasa syukurnya karena telah diterima ikrar setia NKRI dan berjanji akan menjadi warga negara yang baik.

“Dengan ikrar setia NKRI, kami juga menyatakan menyesal terhadap perbuatan kami sebelumnya dan saya juga sampaikan terima kasih kepada Pak Kalapas Slawi yang bersedia membina kami,” ungkapnya.

Mukhlisin yang sebelumnya bekerja di jasa aqiqah, menuturkan setelah melakukan ikrar dirinya berharap dapat pembinaan intensif sehingga apa yang diperoleh bisa disosialisasikan kepada masyarakat.

“Yang kami inginkan yaitu adanya deradikalisasi, karena sebelumnya kami telah intensif di baiat, sehingga untuk pembinaan kecintaan terhadap NKRI juga harus intensif,” ucapnya. (Ade W/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button