Bone BolangoGorontaloRagam

Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Rakyat Bisa Kerja Keras Bebas Cemas

BeritaNasional.ID, BONE BOLANGO GORONTALO – Kehadiran BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek dalam memberikan perlindungan sosial, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di perkotaan namun hingga masyarakat di pelosok desa.

Dengan program perlindungan atau jaminan sosial kepada para pekerja, BPJS Ketenagakerjaan telah memberikan spirit bagi para pekerja untuk bisa bekerja keras memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya tanpa rasa cemas.

“Karena apabila terjadi resiko dengan para pekerja ini, mereka sudah terlindungi dengan program jaminan sosial kami,” ungkap Kakanwil Sulawesi Maluku BPJS Ketenagakerjaan, Mintje Wattu saat menjadi pembicara dalam acara Talkshow dan Launching Kerja Keras Bebas Cemas di yang digelar di Lapangan Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Bone, Kamis (6/7).

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Camat Kabila Bone Dahlan Tomelo, Kapolsek Kabila Bone IPDA Ferron Baiku dan Kepala Desa serta warga desa Huangobotu.

Sebagaimana diketahui BPJS Ketenagakerjaan menargetkan di tahun 2026 mampu melindungi 70 juta pekerja. Untuk mencapai target itu, BPJS Ketenagakerjaan memerlukan sebuah lompatan besar untuk mendorong angka peserta aktif yang saat ini jumlahnya mencapai 36 juta pekerja.

Dengan target yang cukup besar tersebut, BPJS Ketenagakerjaan kembali menghadirkan sebuah gebrakan lewat sosialisasi masif di seluruh desa yang tersebar di penjuru tanah air dengan tetap mengusung kampanye “Kerja Keras Bebas Cemas”.

“Cara ini dinilai tepat karena ekosistem desa menyimpan potensi jutaan pekerja di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) yang mayoritas belum memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan,” ungkap Mintje Wattu
yang didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo Arif Budiman, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango, Ishak Ntoma.

Launching kampanye KKBC ini secara simbolis dengan memukul alat musik tradisional Gorontalo “Polopalo”. Secara bersamaan, kegiatan ini juga dilakukan serentak di 11 wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

Mintje Wattu menuturkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan saat ini tengah fokus menggarap sektor BPU di mana sebagian besar berada di ekosistem desa.

“Dengan Iuran mulai dari Rp36.800 per bulan, para pekerja BPU akan mendapatkan perlindungan 3 program yang terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT),” tuturnya.

Masih kata Mince, bahwa jika dibanding dengan iurannya, manfaat yang didapatkan jauh lebih besar, yaitu perawatan tanpa batas biaya, santunan kematian karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan, santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), santunan cacat total tetap, serta layanan homecare.

“Sedangkan jika peserta meninggal bukan karena kecelakaan kerja, ahli warisnya akan mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta serta beasiswa pendidikan untuk dua orang anak dari jenjang TK hingga perguruan tinggi, maksimal Rp174 juta,” jelasnya.

Untuk program JHT bersifat tabungan, lanjut Mince, dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan hari tua yang sejahtera. Sehingga meski sudah tidak bekerja, mereka dapat tetap hidup dengan layak. Hal ini secara tidak langsung turut menekan pertumbuhan angka kemiskinan ekstrim di Indonesia.

Tak hanya manfaat yang lengkap, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan beragam pilihan kanal pendaftaran dan pembayaran iuran yang mudah dijangkau oleh para pekerja di desa di antaranya melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), Kantor Cabang, Agen Perisai dan Perbankan, Kantor Pos, Pegadaian, dan lain sebagainya.

“Semakin banyak masyarakat desa yang teredukasi akan semakin banyak juga yang mendaftar menjadi peserta, sehingga universal coverage jaminan sosial ketenagakerjaan bisa segera terwujud,” pungkasnya. (Noka)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button