DaerahJawa TimurPemerintahanRagamSitubondo

Karnaval Lanjutkan Situbondo Berjaya, RS Besuki Kolaborasi Dengan Kecamatan Tampilkan Kisah Babat Tanah Besuki

BeritaNasional.ID – SITUBONDO JATIM – Karnaval, Lanjutkan Situbondo Berjaya dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-205 dan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-78 tahun 2023, Rumah Sakit Besuki berkolaborasi dengan Kecamatan Besuki, Puskesmas Besuki dan Puskesmas Widoro Payung serta BPBD Kabupaten Situbondo, menampilkan atau mengangkat kisah Babat Tanah Besuki, Sabtu (12/8/2023).

Seperti diketahui bersama bahwa asal-usul berdirinya nama Kabupaten Situbondo tidak lepas dari perjuangan Kia Pate Alos. Dia adalah putera Raden Abdurrahman al Wirobroto, orang yang pertama kali membuka tanah Besuki. “Nama Kabupaten Situbondo tidak lepas dari wilayah Kecamatan Besuki, maka dalam karnaval budaya ini kita menampilkan atau mengangkat Babat Tanah Besuki,” kata Direktur RS Besuki dr H Imam Hariyono.

Menurut cerita rakyat yang berkembang, sambung dr Imam Hariyono, nama asli Pate Alos adalah Raden Bagus Kasim al Wirodipuro, lahir di Tanjung Jambul Pamekasan Madura. Dia adalah putera Raden Abdurrahman al Wirobroto, orang yang pertama kali membuka tanah Besuki.

Asal mula tanah Besuki berawal dari hijrahnya Raden Abdurrahman al Wirobroto pada 10 Asyuro 1164 H/1743 M ke Desa Demung, dikarenakan daerah Tanjung Jambul Pamekasan terjadi Nemor Kara (kemarau panjang, red) yang menyengsarakan rakyat. Kala itu Raden Wirobroto memutuskan untuk hijrah ke tanah Jawa mencari tanah baru untuk bercocok tanam, akhirnya tiba di Desa Demung yang dikenal dengan nama Nambekor (berasal dari kata Nambeg / berlabuh) dan membuka hutan disana.

Singkat cerita, Raden Wirobroto sudah tua dan digantikan oleh putranya Raden Bagus Kasim yang berusia 19 tahun yang lahir di Desa Tanjung Umbul Pamekasan pada tahun 1760 M dan pada 12 Rabiul Awal 1181 H/1760 M diberi gelar Wirodipuro (Wiro : Pahlawan, Dipuro : Daerah) oleh Tumenggung Joyo Lelono. Sewaktu beliau menggantikan ayahnya, Demung semakin ramai dan akhirnya diganti nama menjadi Besuki oleh Tumenggung Banger.

Cerita tersebut berasal dari Babad Besuki yang di rilis laman https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/rumah-pate-alos/. Disitu memang disebutkan bahwa munculnya Kota Besuki semula dimulai dengan pembukaan tanah oleh orang Madura bernama Kyai Wirabrata yang berasal dari Tanjung, Pamekasan.

Tak hanya itu, yang disampaikan dr Imam Hariyono, namun dia juga mengapresiasi upaya Pemkab Situbondo terutama kepada Bapak Bupati Situbondo Karna Suswandi beserta jajarannya yang telah membangkitkan kembali budaya budaya lokal yang ada di Kabupaten Situbondo.

“Dengan dilaksanakannya karnaval yang mengusung tema, Lanjutkan Situbondo Berdaya ini, semoga budaya lokal yang ada di Kabupaten Situbondo tidak tergerus jaman dan tidak terlupakan oleh generasi penerus kita. Semoga, kegiatan ini bisa diselenggarakan setiap tahunnya,” tutur Imam Hariyono.

Lebih lanjut, dr Imam Hariyono mengatakan bahwa, karnaval Lanjutkan Situbondo Berjaya yang menampilkan seni dan budaya serta adat Situbondo ini sangat bagus dan mendapat respon positif dari masyarakat. “Budaya kita harus selalu terjaga dan terawat serta lestari. Untuk itu, kami mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo yang telah melaksanakan karnaval ini,” pungkasnya. (Heru/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button