Aceh

Kenaikan Harga BBM Menjadi Penyebab Kenaikan Harga Masal

Penulis : Cintya Syafira Risti Mahasiswa Ilmu Politik FISIP-Universitas Syiah Kuala

BeritaNasional.iD l Banda Aceh – Pada tanggal 31 maret 2022, pertamina melalui situs resminya telah mengumumkan bahwa adanya kenaikan ahrga pertamax. Alasan dari kenaikan harga ini ialah guna melaksanakan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.26 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar penghitungan harga jual eceran bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak diesel yang didistribusikan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum.

Melambungnya harga BBM saat menjadi suatu kekhawatiran yang sangat besar. Kenaikan BBM akan menjadi suatu hambatan pertumbuhan ekonomi, karena apabila harga BBM naik maka segala hal yang berkaitan dengan biaya produk dan layanan akan naik. Bahan bakar merupakan komponen penting dalam pembuatan dan pengiriman komoditas.

Alhasil dari kenaikan harga BBM menjadikan kenaikan harga makanan dan pelayanan jasa. Pada bidang industri, kenaikan BBM sangat berpengaruh karena dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi. Transportasi, selain industri makanan, merupakan sektor penting yang memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan harga bensin.

Sebagai akibat dari pengumuman pemerintah tentang kenaikan biaya bensin 1500 rupiah, angkutan umum menaikkan biaya transit sebesar 35 persen di atas tarif tahun sebelumnya.
Masyarakat tidak mau mentolerir kenaikan harga bahan bakar minyak karena ulah dua industri ini.

Harga angkot dan sembako terus naik, meski gaji bulanan yang mereka dapatkan tidak cukup untuk menutupi kebutuhan makan dan trasportasi sehari-hari.

Kenaikan harga BBM bukanlah hal baru terjadi di negeri ini. Kenaikan harga BBM tidak hanya memberi dampak negatif, namun juga memberi dampak positif seperti defisit neraca perdagangan, beralihnya masyarakat dari transportasi pribadi menjadi lebih memilih untuk menggunakan trasportasi umum hal ini akan mengurangkan tingkat kemacetan.

Selain kenaikan BBM pemerintah juga baru saja menerapkan pajak pertambahan nilai (PPN) telah dinaikkan dari 10% menjadi 11%. Kenaikan PPN diprediksi dapat membangun pondasi perpajakan yang kuat. Selain membangun pondasi pajak yang kuat, kenaikan PPN juga dapat memperkuat ekonomi Indonesia.

dalam jangka panjang dan membantu membiayai APBN. Sebelum menerapkan strategi kenaikan harga BBM ini, pemerintah harus bisa mempertimbangkan beberapa faktor. Tidak menutup kemungkinan konversi minyak ke gas yang sedang berlangsung saat ini akan memberikan solusi tambahan atas masalah impor yang ada,

Demikian pula peningkatan dan pengembangan tenaga kerja. Meski pada akhirnya akan terjadi peningkatan, diharapkan strategi pemerintah adalah mensejahterakan masyarakat, bukan membuat masyarakat menderita terus menerus.(*)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button