Jawa TimurNasionalSitubondo

Kepala Balai Taman Nasional Baluran Dukung Nasim Khan Soal Pembangunan Tol Probowangi

BeritaNasional.id, SITUBONDO JATIM – Kepala Balai TN Baluran, Dr. Johan Setiawan, S.Hut.,M.Sc. menyambut baik usulan anggota Komisi VI DPR RI FPKB Ir.HM Nasim Khan soal penolakan pembangunan Tol Probowangi tidak tembus sampai Banyuwangi dengan alasan untuk kepentingan UMKM dan kawasan konservasi Baluran. Selasa (23/04/2024).

Johan berpandangan, usulan anggota DPR RI tersebut sejalan dengan harapannya sebagai penanggung jawab kawasan taman Nasional Baluran karena akan membuat fragmentasi habitat daan membuat habitat Satwa semakin mengecil.

“Adanya tol nantinya akan membuat babitat semakin terbelah dan semakin mengecil, Satwa tidak akan bisa melintas, kalaupun Tol harus dibangun kami berharap sesuai dengan kajian yang telah dilakukan diawal bahwa harus elefatif sepanjang 13.6 kilometer sesuai kajian oleh profesor dari UGM, ” terangnya.

Kajian oleh Profesor UGM tersebut disebutkan oleh Johan telah dijadikan dokumen resmi oleh PUPR Pusat, bilamana Tol Probowongi dibangun maka akan dibangun fly over diatas Taman Nasional Baluran

“Kemarin memang ada survei tanah namun desainnya tidak elefatif seperti desain awal dengam alasan nantinya lebih mahal sekitar Rp6 trilyun, “Jelas Kepala Balai Taman Nasional.

Pihaknya mendukung usulan Nasim Khan anggota DPR RI asal Dapul III Jatim tersebut berdasarkan perspektif membela kepentingan Satwa liar dan konservasi yang ada di TN Baluran.

” Ketika dibangun jalan Tol otomatis tifak bisa bangun sekarang minggu atau bulan depan sudah jadi, berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari PUPR minimal membutuhkan waktu Dua tahun, nah ketika proses pembangunan selama Dua tahun itu, otomatis Satwa sudah menyingkir bisa bisa menghilang,” ujarnya.

Johan mengingatkan, kawasan konservasi merupakan mandat internasional sehingga keberlangsungan satwa dikawasan konservasi harus juga menjadi menjadi pertimbangan dalam pembangunan tol Probowangi.

“Kami sangat berharap, kita bisa bijaksana berbagi ruang dengan dengan makhluk lain selain manusia, karena dikawasan konservasi inilah satu – satunya tempat yang disiapkan untuk satwa liar yang dilindungan, ” pungkasnya.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button