BondowosoDaerahJawa Timur

KP3, Kapolres, Dan Dandim Akan Kawal Permohonan Pupuk Bersubsidi PIB

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Tiga belas perwakilan pendemo yang tergabung dalam Petani Ijen Bersatu (PIB) diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. H. Bambang Soekwanto, MM di ruang rapat Pemkab Bondowoso.

Bengbeng, sapaan Sekda didampingi Kepala Dinas Pertanian Hendri Widitono, Plt Kepala Bakesbangpol Mulyadi, SP, MM, Kasat Pol PP, Damkar, dan Penyelematan Slamet Yantoko, S.Sos, MM, Kapolres dan Dandim Bondowoso.

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Yudi Purwanto agar Pemkab Bondowoso memikirkan nasib Petani Ijen. Dengan mengalokasikan pupuk bersubsidi seperti petani lain di Bondowoso.

“Kalau Pemkab Bondowoso tidak memperhatikan nasib Petani Ijen, bubarkan saja Kecamatan Ijen, hapus dari peta Bondowoso. Karena seluruh lahan adalah HGU (Hak Guna Usaha), termasuk gedung Kecamatan Ijen ,” kata Yudi, sapaannya sedikit mengancam.

Fauzi, perwakilan yang lain mengatakan, kalau Pemkab tidak memperhatikan Petani Ijen rugi. Setiap panen, perputaran uang di Ijen mencapai Rp 1M lebih. Sejak tidak mendapatkan pupuk bersubsidi, Petani Ijen terpuruk.

“Kami ini hidup di daerah yang unik. Seluruh warga Ijen tidak punya tanah sejengkalpun. Seluruhnya milik PTP XII dan Perhutani. Enam Pemerintahan Desa dan 1 Kecamatan Ijen berada di lahan HGU. Kami mohon Kebijakan Husus,” kata Fauzi.

Keluhan yang sama, diungkapkan oleh Kades Sukorejo Kecamatan Ijen Mustofa. Akibat dilarangnya penggunaan Pupuk Bersubsidi di Ijen, petani terpuruk. “Kalau ada survei, saya yakin angka kemiskinan di Ijen meningkat,” jelasnya.

Menanggapi keluhan Petani Ijen, Sekda Beng-beng yang juga sebagai Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

“Saya bersama Tim akan segera melakukan koordinasi untuk membahas permohonan PIB, terutama yang terkait dengan Kebijakan Khusus penggunaan Pupuk Bersubsidi di Ijen,” jelasnya.

Menanggapi terbitnya dua PKS yang dikeluarkan oleh Perhutani, Sekda berjanji akan melakukan koordinasi. Semoga Perhutani memahami nasib Petani ijen yang sudah berpuluh-puluh tahun bekerjasama.

Di tempat yang sama, kapolres AKBP Bimo Ariyanto, SIK, SH juga berjanji akan mengawal perhomonan PIB sesuai Tugas dan Fungsi (Tusi) Polres. Yaitu pengaman pengiriman pupuk bersundisi dan permainan harga.

“Polisi siap mengamankan pengiriman pupk bersubsidi hingga sampai ke tangan petani dan akan menindak oknom yang mempermainkan harga pupuk bersubsidi,” kata Bimo, sapaannya.

Di tempat yang sama, Dandim 0822, Letkol Arm Suhendra Chipta. M.Tr. Hanla mengatakan, pihaknya siap memback-up KP3 dan Polisi membantu Petani Ijen untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Hal ini terkait dengan Ketahan Pangan. Kalau petani sukses Ketahanan Pangan akan tangguh, tapi kalau petani terpuruk sangat rentan terjadi tindak kriminal. TNI berkewajiban melindungi petani,” jelasnya.

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button