Artikel/OpiniRagam

Mengenal Sosiologi Teknologi

Oleh : Indah Sari Rahmaini *)

BeritaNasional.ID — Sosiologi teknologi adalah studi tentang interaksi antara kemajuan teknologi dan masyarakat manusia. Hal ini dapat mencakup sejarah perkembangan teknologi serta isu-isu kontemporer yang berkaitan dengan keterhubungan global. Salah satu bidang diskusi utama dalam penelitian sosiologi teknologi adalah apakah masyarakat mendorong kemajuan teknologi atau teknologi baru membentuk kembali masyarakat.

Namun, sebagian besar penelitian sosiologi teknologi berfokus pada teknologi yang lebih kontemporer. Misalnya, penemuan bom nuklir pada abad ke-20 mengubah wajah peperangan modern, begitu juga dengan hubungan internasional dan politik masyarakat. Pada tingkat yang lebih sederhana, popularitas telepon seluler yang sangat besar baik di negara maju maupun berkembang telah mengubah cara orang berinteraksi satu sama lain, memungkinkan mereka berkomunikasi dalam jarak yang sangat jauh dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan sebelumnya.

Sosiolog sering memperdebatkan apakah masyarakatlah yang mendorong perubahan teknologi atau perubahan teknologi yang mendorong masyarakat. Misalnya, ada yang berpendapat bahwa mesin cetak ditemukan karena adanya perubahan kondisi sosial yang menyebabkan semakin banyak orang menginginkan kemampuan membaca. Penemuan mesin cetak kemudian dapat dilihat sebagai akibat dari meningkatnya individualisme dalam masyarakat, dan bukan penyebabnya. Demikian pula, beberapa orang yang mempelajari sosiologi teknologi berpendapat bahwa sebagian besar atau semua penemuan muncul karena adanya kebutuhan tertentu dalam masyarakat.

Dengan kata lain, kemajuan teknologi tidak terjadi dalam ruang hampa, melainkan sebagai respons terhadap situasi sosiologis tertentu.Sosiologi teknologi menemukan penerapan praktis sebagai hasil dari prinsip ini. Perusahaan yang memproduksi perangkat teknologi mungkin mempekerjakan sosiolog untuk menyelidiki bagaimana produk mereka digunakan oleh orang-orang dari berbagai demografi. Para sosiolog dapat memberi nasihat kepada perusahaan tentang bagaimana produk mereka dapat diadopsi sesuai dengan kebutuhan teknologi pasar sasaran mereka. Ketika kita meningkatkan jejak kita di web dengan lebih sering mengakses internet untuk terhubung secara sosial, berbagi materi, menjalankan bisnis, dan menyimpan informasi, kita juga meningkatkan kerentanan kita terhadap orang-orang yang mempunyai niat kriminal.

Privasi dan keamanan online juga merupakan perhatian utama organisasi. Pelanggaran data skala besar baru-baru ini di pengecer seperti Target, pusat keuangan seperti JP Morgan, situs asuransi kesehatan pemerintah Healthcare.gov, dan penyedia telepon seluler seperti Verizon, membuat jutaan orang terpapar ancaman pencurian identitas ketika peretas mendapat akses ke informasi pribadi dengan mengorbankan keamanan situs web. Misalnya, pada akhir Agustus 2014, peretas membobol situs penyimpanan data iCloud dan segera membocorkan gelombang demi gelombang foto telanjang dari akun pribadi aktor seperti Jennifer Lawrence dan Kirsten Dunst. Meskipun pelanggaran data berskala besar yang berdampak pada perusahaan dan selebritas lebih mungkin menjadi berita, individu dapat membahayakan informasi pribadi mereka hanya dengan mengeklik tautan yang mencurigakan di email resmi.

Bagaimana individu dapat melindungi data mereka? Berbagai lembar fakta yang tersedia di pemerintah, organisasi nirlaba, dan sektor swasta menguraikan langkah-langkah keselamatan umum, termasuk yang berikut: mengenal hak privasi; membaca kebijakan privasi saat melakukan pembelian (daripada hanya mengklik “terima”); hanya memberikan informasi minimum yang diminta oleh sumber mana pun; menanyakan mengapa informasi dikumpulkan, bagaimana informasi tersebut akan digunakan, dan siapa yang dapat mengaksesnya; dan pantau riwayat kredit Anda untuk mencari tanda bahaya yang menunjukkan identitas Anda telah dibobol.

Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk mengatasi permasalahan kehidupan sehari-hari. Pesatnya kemajuan teknologi berarti kemajuan tersebut berlangsung terus-menerus, namun tidak semua orang memiliki akses yang sama. Kesenjangan yang disebabkan oleh ketimpangan akses ini disebut kesenjangan digital. Kesenjangan pengetahuan mengacu pada dampak kesenjangan digital: kurangnya pengetahuan atau informasi yang menghalangi mereka yang tidak terpapar teknologi untuk memperoleh keterampilan yang dapat dipasarkan. (Ay/BERNAS)

*) Biodata Penulis :
Nama : Indah Sari Rahmaini
Profesi : Dosen Sosiologi Universitas Andalas
E-mail : indah.rahmaini96@gmail.com

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button