Ragam

Menghadapi Wabah Corona, Inilah Sikap Seorang Muslim yang Beriman

Oleh: Mismubarak, S.Hd.,M.Ag.

Telinga sudah mendegar, mata melihat baik di media cetak, media elektronik sampai ke media sosial, instagram, twitter, Facebook, whaatshap semua membicarakan,  memberitakan suatu musibah yang bukan hanya menggemparkan warga indonesia tapi juga dunia mengalami hal yang sama.

Musibah ini adalah akibat salah satu makhluk Allah yang hanya berukuran 120 nanometer. dengan ukurannya yang super kasat mata ia mampu menjelma dan masuk ke tubuh manusia melalui kontak fisik dan gesekan tubuh. Perjalanan makhluk ini masuk ke tubuh manusia juga bukan sesuatu yang diinginkan.tapi akibat ulah manusia sendiri. Makhluk ini sebenarnya sejenis Virus yang menetap pada hewan. namun karena banyak pembunuhan hewan liar dengan cara yang biadab, maka virus ini mencari tempat yang baru. Virus ini kemudian dikenal dengan sebutan Virus corona.

Virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di China dan ke sedikitnya 25 negara.

Menurut Hayu Prabowo dalam artikelnya mengatakan bahwa Quammen, adalah seorang peneliti penyebaran virus, mengumpamakan wabah penyakit dari coronavirus Covid-19 yang baru saja lepas dari hewan inangnya ke manusia sebagai inangnya yang baru seperti bola di mesin pinball. Begitu anda menekan tombol dan bola melaju kencang, maka anda tidak dapat lagi mengendalikannya, bola akan membentur pada halangan yang ada dan akan berubah arah dengan cepat bila berbenturan dengan halangan. Ini berlaku untuk coronavirus, virus akan bermutasi sesering mungkin ketika mereka bereplikasi, dan dapat berevolusi cepat sesuai dengan keadaan yang ditemuinya.

Lalu apa bagaimana cara menyikapi wabah yang sedang terjadi ini..?

Sebagai seorang Muslim yang beriman ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi wabah corona ini.

1. Secara Medis
Asosiasi kesehatan Dunia, Kementerian Kesehatan bahkan sampai kedepartemen kesehatan telah memberikan intruksi untuk mengatasi wabah ini. Dengan beberapa tindakan sederhana yang perlu dipatuhi, seperti menjaga jarak,  untuk sementara waktu menghindari jabat tangan,  menghindari keramaian,  biasakan cuci tangan,  dll. Segala bentuk upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah bentuk pastisipasi untuk menghindari penularan virus corona.

2. Secara Aqidah
Sebagai seorang muslim yang beriman, menghadapi wabah seperti ini seharusnya tetap merujuk kepada sumber pertama yaitu al-Quran.

Bahwa al-Qur’an telah memberikan gambaran/pembelajaran kepada manusia dari semua aspek kehidupan.  Termasuk menyikapi wabah yang sedang terjadi.

1. Meyakini bahwa segala bentuk musibah yang terjadi dimuka bumi itu atas dasar ijin dan kehendak Allah swt. Perhatikan QS. At-Taghabun:11.

Namun perlu diperhatikan,  disini Allah bukan sebagai pelaku atas turunnya musibah yang menimpah manusia. Tapi semua karena ulah perbuatan manusia itu sendiri.
Lihat QS.ar-Ruum:41.

2. Ketika musibah datang itu pertanda bahwa Allah telah memberikan peringatan kepada kita. Bahwa Dunia yang kita tempati ini bukanlah tempat yang abadi. Perhatikan Qs. Asy-Syuro:30.

3. Kematian sudah ditentukan, virus hanyalah asbab kematian  karena ulah dan perbuatan manusia itu sendiri. Lihat QS. Al-Anbiya:35

4. Dengan wabah ini muncul banyak ahli yang selalu mencari dan menggali penawarnya. Qs. Asy-Syuro:80 dan  Qs. Al-An’am:17

5. Langkah terakhir sebagai muslim yang beriman jangan lupa untuk selalu berdoa. Dengan berdoa kita memperlihatkan diri kita dihadapan Tuhan sebagai manusia yang lemah dan tidak berdaya.

Penulis : Mahasiswa S3 Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an Jakarta

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button