ACEH

Video Kunjungan Pejabat Aceh Besar ke Lokasi Isolasi ODP, Menuai Persoalan Baru

Beritanasional.Id, Kota Jantho– Sebuah Video berdurasi 5.34 detik beredar di WA Group Rakan Wartawan Abes melalui share dari Kepala Bagian Humas dan protokoler Setdakab Aceh Besar, Jumat siang, 3 April 2020, sekitar pukul 14.59 WIB. Isi Video tersebut publikasi aktivitas kunjungan sejumlah pejabat Legislatif dan Eksekutif Aceh Besar dan unsur muspika Kecamatan Jantho ke lokasi isolasi 8 warga Kecamatan Kota Jantho, yang baru kembali dari daerah Pandemi Covid-19 (Jakarta) 5 hari lalu, dan kini sedang menjalani isolasi di hutan aliran sungai Gampong Jalin, Kecamatan Kota Jantho Aceh Besar.

Video berjudul “Klarifikasi Muspika Kecamatan Kota Jantho Tentang Isolasi Mandiri beberapa Pemuda yang baru kembali dari Jakarta beberapa waktu yang lalu”, Pasca diberitakan oleh media massa terkait islolasi para pemuda yang sekaligus anak dari sejumlah Kepala Desa di Kota Jantho itu, edisi Kamis, 2 Maret 2020 dengan Judul ” Disinyalir Tak Ada Tempat Isolasi Khusus, 11 Warga Aceh Besar Pulang Kampung, Diasingkan Ke Hutan”.

Dalam video tersebut tampak Camat Kota Jantho, Husaini, BA, memandu komentar di hadapan sejumlah suspek ODP tersebut. “Kami dari Muspika Kota Jantho, ada Pak Polsek, Danramil, ada juga dari DPRK pak Mustapa, pak pi sebagai Kesbang dan tokoh masyarakat yeng na (masyarakat yang ada) di Jalin, Gampong Weu dan Suka Tani. Adek adek sekalian yeang bahwa sanya ditubit bak media (adik adik sekali yang bahwa keluar di media -read), media, yang bahwa sanya awak droen nyoe yeang isolasi lapan droe, dipeuget lam uteun (media, yang bahwa anda anda ini yang diisolasi delapan orang, dibuat di hutan- read)
seakan akan tak terhiraukan. Menurot awak adek adek (Menurut adik-adik-read), Terbuat , terbuat ataupun awak droen nyoe Neumita tempat kenoe neulakei ( terbuat ataupun kalian minta tempat kesini -read) ? Tanya camat Husaini.

Neuci neujawab pak, neucijaweb dek (Coba Jawab Pak, jawab dek -read ) !
Kamoe melake keudroe atau bek jioh ngin masyarakat ( kami minta sendiei atau jangan jauh dengan masyarakat- read) pandu Pak Camat Husaini, dari arah berhadapan Kamera yang diduga direkam menggunakan HP Smart Phone itu, seorang pria mengenakan kaos hitam dan celana panjang biru, menjawab Kamoe meulake keudroe (Kami minta sendiri-read).

Sejumlah kometar lain juga sempat dipandu oleh Camat Kota Jantho itu, menjelaskan bahwa tempat isolasi yang ditempati oleh delapan pemuda Kota Jantho itu layak dan para yang diisolasi merasa nyaman, sembari menjelaskan jarak dari jangkauan tempat isolasi tersebut dengan beberapa titik akses fasilitas publik, seperti lokasi wisata Sungai Krueng Jalin, Kampung Jalin dan menjelakan geografis lokasi panorama di sekitar tempat isolasi dilakukan, termasuk teluk yang yakini banyak dihuni oleh Ikan Pedih atau Euengkot Kereuling, sambil menunjukan arah lensa Kamera Hpnya le sebuah goni/kantong beras isi 15 Kilogram yang disebutkan berisi Ikan segara, diduga ikan tersebut hasil pencarian oleh sejumlah suspek ODP tersebut selama dikarantina di tempat tersebut.

Tapi, sayang upaya Muspika Kota Jantho untuk mengklarifikasi terhadap sebuah pemberitaan media massa terkait warga yang dikarantina di hutan itu, yang disinyalir akibat tidak siapnya pemerintah setempat untuk menampung warga terkait penyediakan tempat isolasi yang layak, saat mereka (suspek isolasi) tiba di daerah asalnya, pada Senin, 30 Maret lalu, malah terpublis persoalan lain melalui video tersebut.

Dinama, seorang pejabat eksekutif atau Kepala Badan Kesbangpol Aceh Besar, H.Sopian, SH, duduk berbarengan dengan suspek. Hanya berjarak puluhan senti meter dilantai papan beralas tukar plastik tersebut. Kemudian terlihat jelas bahwa para suspek ODP yang masih dalam masa menjalani isolasi tersebut dan pejabat kepala Badan Kebangsaan dan Politik itu juga tidak mengenakan APD. Padahal setiap OPD yang sedang menjalani Isolasi paling dekat kontak dengan masyarakat lain minimal 1 meter dan dianjurkan wajib menggunakan APD sesuai dengan prosedural protokoler penangan pencegahan covid-19.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Besar, dr. Bunayya Putra, MKM, yang dikonfirmasi media ini via saluran telpon, Jumat sore, menjelaskan bahwa seseorang yang baru kembali dari luar daerah, Kota atau dari daerah Pandemi terinveksi Covid-19. Wajib mengkarantinakan diri selama 14 hari, baik ada geujala maupun tidak muncul gejala pada saat itu, dan tidak dibenarkan melakukan kontaminasi dengan masyarakat lain secara langsung. Bahkan meski suspek terlihat dalam kondisi sehat tidak dapat dipastikan tidak terinveksi virus yang mencam masyarakat di hampir seluruh dunia itu.

“Tidak dapat kita pastikan terinveksi atau tidaknya seseorang yang baru pulang dari daerah Pandemi Covid-19. Wajib diisolasi mandiri dan tidak boleh kontak dengan orang lain, apalagi tidak mengenakan APD sebagaimana yang dianjurkan,” kata Bunayya Putra.

Tidak dapat dipastikan sejauh mana terjadi kontaminasi antara pejabat tersebut dengan suspek dimaksud, namun mereka terlihat duduk selantai dan hanya berjarak cuma puluhan sentimeter.

Berdasarkan pedoman yang dijalankan oleh masyatakat selama ini. Setiap orang yang telah melakukan kontaminasi dengan orang yang berstatus ODP atau baru kembali dari daerah Pandemi Covid-19 dan berdampak atau tidak, umumnya diisolasi. Seperti yang terjadi di Gampong Jantho Makmur Kota Jantho, sembilan hari lalu satu keluarga harus menjalankan isolasi mandiri di rumahnya, akibat menerima tamu pribadi yang berasal dari Sumatra Utara.

Suspek lainnya adalah di Komplek Perumahan Care, Kota Jantho, juga bernasib sama. Hanya gara-gara berjabat tangan dengan salah seorang tamu asal Bandung dan Suspek mengalami gejala, harus menjalani isolasi mandirk, serta berdasarkan informasi yang diterima media ini, salah seorang warga lainnya di Gampong Cucum, Kecamatan Kota Jantho, juga terpaksa menjalan isolasi mandiri, di rumah, akibat melintas di Daerah Pandemi Covid -19, di Lampaseh, Banda Aceh beberapa hari lalu, kini sedang menjalankan isolasi mandiri.

Namun, terkait dengan pejabat Eksekutif Aceh Besar yang secara terang-terangan tampak duduk bersanding dengan Suspek ODP itu, belum diketahui secara pasti, apa tindakan yang akan diambil oleh pihak Gugus Percepatan Penangggulangan Covid-19 Kabupaten Aceh Besar, nantinya.

Kecuali Sopian, sejumlah peserta rombongan yang meninjau lokasi isolasi tersebut juga tampak tidak berjauhan dari posisi duduk Suspek, tapi untuk mengetahui secara pasti siapa saja yang sempat terkontaminasi pada kesempatan tersebut, belum mendapat informasi dari pihak Gugus Percepatan penanggulangan Covid-19 Aceh Besar. Wakil Ketua I Gugus Percepatan Penanggulangan Covid -19 Aceh Besar, Farhan, AP yang dicoba konfirmsi dan telah dikirim foto Screenshot Video tersebut, Jumat sore, namun, hingga berita ini dipublis belum menjawabnya. (Alan)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button