Daerah

Menuju Kota Cerdas, Kemenkominfo RI Bimbing Banyuwangi Susun Masterplan Smart City

BeritaNasional.ID,
BANYUWANGI – Sebagai salah satu dari 25 kabupaten/kota di Indonesia yang mendapatkan program pendampingan komunikasi dan informasi (Kominfo), Kabupaten Banyuwangi mendapat bimbingan langsung tekhnis penyusunan masterplan Smart City dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia (RI), Selasa (1/8/17).

Dikatakan Dana Indra, selaku ketua tim pembimbing pendampingan Smart City, Kemenkominfo tengah membangun 100 Smart City di Indonesia. Fondasi menuju Smart City terdiri dari sumberdaya manusia, kebijakan yang didukung pemimpinnya, dan teknologi untuk menciptakan layanan yang smart.

“Menurut saya, Banyuwangi sudah punya fondasi yang kuat untuk menuju Smart City. Tak hanya pelayanan publiknya yang sudah berbasis IT, Banyuwangi juga punya leader yang luar biasa dan memiliki visi jauh ke depan, ” ujarnya.

Smart City adalah konsep kota cerdas yang dirancang mempermudah kegiatan masyarakat dalam mengelola sumber daya secara efektif dan efisien, serta kemudahan mengakses informasi bagi masyarakat.

Daerah yang telah dipilih untuk penerapan Smart City ini harus memiliki masterplan, yang nantinya menjadi pijakan awal implementasi pengembangan daerah dengan konsep kota cerdas.

“Bimtek ini sebagai bentuk pendampingan penyusunan masterplan. Agar bisa sinergi antara perencanaan pengembangan Smart City antara pusat dan daerah. Sehingga, Banyuwangi dapat menyusun masterplan Smart City yang komprehensif dan aplikatif,” beber Dana.

Bimtek digelar selama dua hari, Senin – Selasa (31 Juli – 1 Agustus), dan diikuti seluruh kepala SKPD hingga kepala desa dan lurah se-banyuwangi. Tahapan penyusunannya antara lain analisis masa depan dan kesiapan pembangunan Smart City, penentuan program prioritas, penentuan roadmap implementasi (5-10 tahun), hingga penyelesaian masterplan Smart City.

“Jadi di akhir 2017 nanti, master plan Smart City harus sudah ready dalam bentuk tiga buku. Yaitu Analisis strategis, Masterplan Smart City daerah serta executive Summary dan quickwin yang berisi program ikonik/ prioritas Banyuwangi,” terangnya.

Bupati Abdullah Azwar Anas sendiri menyatakan, kegiatan tersebut sebagai apresiasi pemerintah pusat atas apa yang telah dikerjakan daerah. Bahkan sebenarnya Banyuwangi juga telah merintis sederet program peningkatan pelayanan publik dalam kerangka Smart City.

”Di Banyuwangi sebenarnya kami menyebutnya sebagai ”Smart Kampung”, karena basis kami memang di desa yang sebelumnya mungkin tidak mengenal teknologi informasi,” ucap Anas.

Saat ini sebagian desa sudah menerapkan Smart Kampung, termasuk yang jauh dari pusat kota. Dengan Smart Kampung, kata Anas, secara bertahap administrasi cukup diselesaikan di desa.

“Tapi tentu butuh TI karena yang berjalan adalah datanya, bukan orangnya. Sudah sekitar 60 desa teraliri fiber optic, kita targetkan 145 desa tersambung fiber optic pertengahan 2018,” papar Anas.

Banyuwangi juga mengembangkan e-village budgeting dan e-monitoring system untuk perencanaan hingga pelaporan di tingkat desa, yang terintegrasi dalam sebuah sistem.

”Selain itu kita juga telah meluncurkan Banyuwangi in Your Hand, sebuah aplikasi wisata. Ini cara yang kami lakukan untuk mempromosikan daerah lewat daring,” jelas Anas. (MH. Said)

Caption : Dana Indra ketua tim pembimbing pendampingan Smart City Kemenkominfo RI memberikan arahan penyusunan masterplan Smart City dihadapan SKPD, Kades dan Lurah se Banyuwangi

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button