Daerah

Organ Ruh

Natural vs Artificial Intellegency

Thoha Muntaha

Suka atau tidak, persaingan antara Natural intelligence (kecerdasan bawaan) melawan Artifcicial Intelligence (kecerdasan buatan) semakin meruncing, hingga berbagi pukulan antara keduanya nampak tidak seimbang

Bawaan sifat malas kerja dan cenderung tunduk pada narasi khayalan hidup menjadi penyebab utamanya

Untuk membangkitkan semangat bertarung, pemegang license Natural intelligence perlu mengakrabkan diri dengan ragam problem dan tak henti henti berihtiar mencari solusi tanpa keluh kesah dan kambing hitam

Dari fakta ini, penguatan karakter menjadi hal terpenting untuk dibumikan pada setiap individu hingga terpupuk jiwa petarung yang handal, ulet dan tahan banting

Bahwa kemudian ada keterbatasan finansial, akses bahkan fisik justru menjadi cemeti yang melecut sekujur tubuh sekalipun harus membilur

Lihat bagaimana seorang Dahlan Iskan membangun menara kehidupan dari hulu keterbatasan, santri ndeso yang miskin, nyatanya Natural intelligencenya mampu mengalahkan Artificial intelligence dengan raksasa Jawa Pos Grup

Semangat Jokowi yang akan mengganti pejabat eselon dengan robot, dan dipilihnya pengguna artifcial intelegency sekelas nadiem makarim sebagai menteri pendidikan adalah sinyal makin meruncingnya “pertarungan” natural vs artificial intellegency

Sekali layar terkembang, pantang berpulang tanpa gelar pemenang

Selamat pagi Indonesia…!

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button