NasionalSumatera

Pangeran Edward Syah Pernong : Pers Jangan Jadikan Momok, Pers Mitra Strategis Terpercaya

BeritaNasional.ID, LAMPUNG –Sultan Sekala Brak Kepaksian Pernong, Paduka Yang Mulia Sai Batin Puniakan Dalom Beliau Edward Syah Pernong,
Juga Mantan Kapolda Lampung Brigjen (purn) Edward Syah Pernong, mengatakan Pers tidak boleh dijadikan momok ditengah masyarakat, tapi jadikan mitra strategis yang terpercaya di tengah masyarakat sebagai penegak pilar demokrasi, pilar ke 4 terwujutnya negara RI.

Pers memberikan informasi yang benar, menjaga kualitas kehidupan masyarakat yang baik dan benar. “Pers harus menjadi lembaga kepercayaan masyarakat sebagai pilar penegak demokrasi guna terwujut masyarakat yang adil dan makmur.

Mantan Kapolda tahun 2006 ini juga menyatakan pers tidak boleh dijadikan alat untuk kepentingan pribadi atau perorangan, apalagi untuk memeras, menguntungkan diri sendiri berlindung atas Profesi Pers.

Pernyataannya tersebut diungkapkan menyikapi adanya rencana aksi yang mengatasnamakan wartawan, terkait ditangkapnya oknum wartawan yang terbukti memeras dan Ketum PPWI, Wilson Lalengke yang mendatangi Polres Lampung Timur dengan mengamuk ngamuk dan membuat keonaran serta merobohkan papan bunga,”ungkapnya, Senin, (21/03/22).

Mantan Kapolda Lampung Brigjen (purn) Edward Syah Pernong, yang pernah menangkap Hercules dan Syeh Puji saat Menjabat sebagai Kapolres Jakarta Barat dan Kapoltabes Semarang mengatakan pers harus mempunyai kewibawaan.

Oleh karena itu, Pers abal-abal yang tidak terdaftar menyusup di profesi pers dengan menggunakan beberapa privasi-privasi profesi pers yang benar sebagai amanat undang undang sebagai alat berjalannya demokrasi harus mulai di benahi dan dicegah oleh organisasi yang di akui dan resmi,”ujarnya.

Pun Edwar menegaskan terhadap oknum yang mengatasnamakan pers untuk kepentingan pribadi harus disingkirkan.
Oknum oknum yang menjadi benalu harus ditertibkan dan harus diputus hubungannya dengan pers, jangan lagi merusak Marwah dan martabat profesi yang sangat mulia di mata masyarakat.

“Mereka sekarang memberontak mengatasnamakan wartawan dan sebagainya, ya gak bisa begitu. Wartawan yang asli dan media-media (profesional) masih dibutuhkan. Sekaranglah waktunya pemisahan antara minyak dan air, ya kalau minyak ya minyak, kalo air ya air, harus ada pemisah di antara keduanya,”pungkas Pun Edwar. ( DS/Red )

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button